Mohon tunggu...
Asdina Maudina
Asdina Maudina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Asdina Maudina

Me love me

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ulasan Novel: Perempuan Berkalung Sorban

17 November 2021   21:32 Diperbarui: 17 November 2021   21:33 1256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Siapa yang tak kenal dengan novel yang berjudul perempuan berkalung sorban. Novel karya Abidah El khalieqy yang terbit pada tahun 2009 dengan tebal buku 320 halaman, bahkan novel ini di jadikan film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo

Novel ini menceritakan tentang seorang perempuan yang bernama Annisa yang hidup di dalam lingkungan pesantren dengan tradisi islam konservatif dimana ilmu yang benar hanyalah al-quran, sunah dan hadis. Annisa merupakan anak dari seorang kyai pemimpin pesantren.

Sejak Annisa masih kecil ia selalu dibedakan dengan kakak-kakaknya bahkan pendapatnyapun tidak pernah di dengar, Annisa merasa bahwa adanya ketidak adilan antara kaum laki-laki dan perempuan dimana kaum perempuan tidak boleh melebihi kau laki-laki dalam segala hal, dan wanita harus tunduk dan patuh kepada kaum laki-laki.

Annisa merasa dia tidak punya teman untuk bercerita hanya Qhudori orang yang bisa diajak bercerita oleh Anissa,    Qhudori merupakan paman Annisa. Annisa menyimpah perasaan pada Qhudori tetapi Qhudori tidak membalasnya, pada suatu ketika Qhudori melanjutkan sekolahnya ke Qairo mesir, tetapi komunikasi mereka tidak terputus, mereka saling mengirim surat.

Kemudian Annisa di jodohkan oleh orang tuanya kepada samsudin, walaupun Anissa menolaknya tetapi pernikahan tetap terjadi, perlakuan Samsudin terhadap Anissa sangat kasar, ia melakukan KDRT terhadap Anissa. Hingga Samsudin menikah lagi dan dikaruniai anak

Anissa bercerai dengan Samsudin kemudian menikah dengan Qhudori dan dikaruniai anak bernama Mahbud. Qhudori meninggal karena kecelakaan dan Annisa melanjutkan hidupnya di Pesantren Bersama anaknya.

Novel ini sangat menarik untuk dibaca, banyak nilai-nilai positif yang dapat di ambil dari cerita novel ini, mulai dari perjuangan seorang perempuan yang ingin dia anggap sama rata dengan laki-laki dan kebebasan untuk mengeluarkan pendapat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun