The rise of digital era in Indonesia, program yang digaungkan oleh Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat perkembangan digital yang pesat di ASEAN. Tentunya hal ini sangat bagus bagi anak muda yang tengah berjibaku mengembangkan perusahaan rintisan berbasis teknologi. Beberapa hari yang lalu di laman social media saya, beberapa rekan membagikan tautan terkait dengan penciptaan 1000 perusahaan startup. Disini kita bisa melihat betapa seriusnya pemerintah menggarap potensi yang “kue-nya” masih terhitung besar. Banyak hal yang bisa dijadikan alasan bahwa era digital Indonesia kedepan sangat cerah, dibuktikan juga oleh sudah dikembangkannya beberapa smart city di Indonesia. Terakhir yang menjadi perbincangan hangat adalah Kota Banyuwangi, yang meluncurkan Banyuwangi-mall.com, sangat menarik, karena baru dibuka setengah hari, sudah menunjukkan transaksi yang cukup besar!
Lantas apakah ada kekurangan? Ada. Jelas, era digital juga menjadikan disrupsi bagi perusahaan-perusahaan yang telah merasa mapan dengan model bisnisnya, tidak hanya itu, efeknya pun merembet ke pelayanan, seperti kasus yang terjadi pada blue bird beberapa bulan belakangan ini. Yang pasti, mereka harus berbenah untuk menghadapi trend yang berkembang dengan pesat! Kita akan melihat pertumbuhan perusahaan startup dengan cepat dan dinamis, inovasi terus ditelurkan setiap hari, inspirasi selalu digaungkan, dan yang pasti, menyelesaikan masalah.
Sebagai generasi X, saya sangat bersyukur untuk bisa menjumpai era yang dinamis, dan cepat seperti saat ini. Tentunya, dengan segala harapan, dukungan pemerintah, kemudahan akan birokrasi akan menciptakan semakin banyak entrepreneur muda yang menjadi tonggak ekonomi Indonesia kedepannya. Tidak hanya anak muda, generasi pendahulu juga harus turut serta dalam perubahan ke dunia yang penuh persaingan. Asdi Marhaban
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H