[caption id="attachment_107970" align="alignleft" width="264" caption="Ilustrasi: Corruption Award"][/caption] Tiada hari tanpa berita korupsi, sepertinya hal itu sudah bukan lagi menjadi momok bagi negara ini, melainkan sudah ‘membudaya’ dan menghiasi warna hidup kita. Tidak hanya pejabat, bahkan hingga tukang parkir, petani, nelayan, dan masyarakat lapisan bawah pun, budaya korupsi kental di depan mata kita. Tetapi, daptkan kita membuat sesuatu yang positif dari pemberitaan korupsi ini. Saya terinspirasi dari sebuah kabar dari China, disana terdapat sebuah musium anti korupsi atau yang disebut oleh masyarakat setempat sebagai ‘Musium Penghianat’, yah semacam pengumpul 'artifak' yang berisikan bukti bukti korupsi di negeri itu. (baca disini) Pengelola musium itu, Fan Jianchuan, membuat gebrakan dinegeri itu, dengan meminta warga negara China menominasikan pejabat korup negeri itu untuk dipublikasikan. Kriteria bagi nominator yakni warga harus menyertakan data berupa berapa banyak yang ia korup, alasan dan dampak dari korupsi itu nantinya akan menjadi pertimbangan. Ide itu sepertinya cukup cemerlang jika kita ingin memberikan efek jera kepada koruptor di negeri kita ini, yah supaya masyarakat juga mendapat hiburan dari tindakan korupsi para pejabat. Atau bisa kita beri plus yakni dengan meminta voting dari masyarakat, baik itu dari pesan singkat atau situs internet, agar dapat kita berikan Corruption Award kepada koruptor yang memperoleh suara tertinggi. Menarik, bukan? Nah, sekarang siapa yang mau menjadi nominator pertama... (Buka Juga Disini)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H