Mohon tunggu...
Amiruddin Saddam
Amiruddin Saddam Mohon Tunggu... Programmer - Pekerja dan Pengajar Swasta

Tech Enthusiast, Content Writer and Learner Something New

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengurangi Polusi Udara dengan Aksi Nyata

1 September 2023   10:00 Diperbarui: 1 September 2023   10:01 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar seorang pria sedang melihat dari jendela KRL (sumber: dok. pribadi)

Akhir-akhir ini kita merasakan langit ibukota semakin gelap, bahkan keindahan matahari pun tertutup  polusi. Tidak hanya Jakarta, kota sekitarnya juga terkena dampak polusi yang muncul. Polusi udara mempengaruhi sejumlah faktor, termasuk kesehatan masyarakat. Polusi dapat menyebabkan penyakit pernafasan, iritasi mata, gangguan kardiovaskular dan bahkan kematian dini. Selain itu, polusi udara juga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan ekosistem.  

Apa yang perlu kita lakukan untuk mengurangi polusi udara ?
Sebagai pegawai yang bekerja diibukota, saya merasakan dampak  polusi udara yang menyelimuti ibukota. Saya mengambil beberapa langkah untuk mengurangi polusi udara. Meski tidak banyak membantu, saya yakin langkah yang saya lakukan bisa membantu pemerintah  mengatasi masalah polusi ini.

Menanam pohon di halaman rumah


Hal pertama yang saya lakukan adalah menanam pohon. Pohon atau tumbuhan dapat meningkatkan keindahan lingkungan, memberikan rasa sejahtera dan mengurangi stres. Selain itu, tumbuhan juga memiliki kemampuan  menyaring udara dengan menghilangkan partikel debu dan bahan kimia berbahaya melalui proses penyerapan dan penguapan air. Saya menanam berbagai jenis tanaman, dari tanaman  berbunga hingga pohon buah-buahan. Selain mempercantik dan  mengurangi polusi udara, saya bisa dengan mudah memperoleh buah-buahan dari pohon yang saya tanam sehingga tubuh ini bisa semakin sehat dan kuat.

Menggunakan transportasi umum

gambar seorang pria sedang melihat dari jendela KRL (sumber: dok. pribadi)
gambar seorang pria sedang melihat dari jendela KRL (sumber: dok. pribadi)
Selain menanam berbagai macam pohon, saya juga menggunakan angkutan umum untuk berangkat kerja. Ini adalah salah satu tindakan nyata yang saya ambil, untuk mengurangi polusi udara di ibu kota. Penggunaan transportasi umum dapat membantu meningkatkan kualitas udara diperkotaan dengan mengurangi emisi yang menyebabkan polusi udara. Tarif murah juga merupakan salah satu alasan saya menggunakan transportasi umum. Selain itu, berkat menggunakan angkutan umum, saya tidak perlu merasa lelah saat menempuh perjalanan di jalanan ibukota yang cukup padat.

Menggunakan produk daur ulang

gambar cangkir kopi diatas meja (sumber: dok. pribadi)
gambar cangkir kopi diatas meja (sumber: dok. pribadi)
Hal spesifik berikutnya yang saya lakukan  untuk mengurangi polusi udara adalah dengan menggunakan produk daur ulang. Dengan mengurangi produksi dan konsumsi produk baru, penggunaan produk daur ulang secara tidak langsung membantu mengurangi polusi udara dan dampak negatif lainnya terhadap lingkungan. Selain itu, produk daur ulang dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh proses pembuatan produk baru.

Tidak membuang sampah sembarangan

gambar seorang pria sedang membuang sampah di tempat sampah (sumber: dok. pribadi)
gambar seorang pria sedang membuang sampah di tempat sampah (sumber: dok. pribadi)
Di tengah cuaca yang tercemar, kita masih mendengar,  masih ada masyarakat yang membakar sampah dimana-mana. Hal ini dapat menimbulkan emisi berbahaya dan partikel yang mencemari udara. Salah satu hal yang saya lakukan agar sampah tidak berantakan adalah dengan meletakkannya di tempat yang tepat sehingga saya tidak perlu membakarnya. Pembakaran dapat mengurangi jumlah sampah di sekitar, namun dapat menambah polusi udara yang ada dan merugikan banyak orang.

Merawat kendaraan pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun