Mohon tunggu...
asni januarti
asni januarti Mohon Tunggu... -

# Redupnya mentari ketika bidadari memancarkan cahaya dari raut wajahnya\r\n# Wanita yang soleh lebih baik dari ratunya bidadari.\r\n# Cnita butuh pengorbanan, semangkin besar pengorbanan semangkin besar rasa cinta dan sayang yang diberi dan diterima.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(FPK) Hujan Tanpa Kata

28 Oktober 2011   10:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:23 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan Tanpa Kata by. Dwi Rusmianto + Asni Januarti(238) ada yang lupa mematikan senyummu ketika paras kuyu itu membuncah keringat dingin mengabarkan senja tanpa pelangi ataupun hujan tanpa kata lalu semburat lengkung jingga adalah sisa cahaya peraduan dua jiwa yang menganga setelah dicerca musim dingin yang menggigilkan rohku senyum terkatup bahkan telah menerjemahkan pikirannya menjadi buaian fana fiksipun bermain di pelangi saat semburat buyar pada satu fiksi merenggangkan pada dua jiwa percaperca kehidupan berubah menjadi siluet meledakan satu palung merekatkan pada satu jiwa gulita menanarkan mata hingga kehilangan kesadaran diri O, jiwa-jiwa terlunta masukan aku dalam sunyi doa-doa hanyutkan aku pada bulir tangis mereka lengkapkan mereka dalam jarak tembakku meledaklah!! Mayapada, Oktober 2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun