Mohon tunggu...
Aschabul Kahfi
Aschabul Kahfi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Vokasi Prodi Akuntansi Universitas Airlangga

hobi saya olahraga renang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Moderasi Beragama pada Lingkungan Perguruan Tinggi

18 Juni 2024   19:38 Diperbarui: 18 Juni 2024   19:41 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

INDONESIA meupakakan negara dengan sebutan Bhineka Tunggal Ika. Dan ini juga membuat indonesia memiliki keberagaman suku dan agama. Indonesia sendiri secara letak geogrtafis memiliki banyak pulau yang dihuni sebanyak kurang lebih 275,5 juta penduduk, dengan banyaknya penduduk di indonesia tidak menutup kemungkinan banyaknya suku agama dan ras.

            Pada saat ini dikarenakan banyaknya keragaman di indonesia sehingga membuat pembangunan dan kemajuan teknologi semakin bertumbuh oleh karena itu banyak perguruan tinggi di indonesia yang mulai muncul dari peguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta. Disaat yang bersamaan banyak juga perguruan tinggi dikejutkan oleh hasil penelitian dari Setara institut menyatakan sebagian kampus di indonesia terpapar faham radikalisme agama Lebih terkejutnya lagi yang terpapar adalah perguruan tinggi negeri dan peguruan tinggi keagamaan, padahal perguruan tinggi keagamaan seharusnya tidak mungkin terpapar karena pondasi agamanya sudah lebih kuat daripada yang non keagamaan.

            Sebelum jauh radikalisme sendiri adalah suatu paham yang menginginkan perubahan atau pembaharuan tatanan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan cara kekerasan. Istilah radikalisme berasal dari kata dasar "radikal" yang berarti hal-hal fundamental, dasar, dan esensial dari berbagai macam gejala kekerasan untuk mencapai tujuan. Lalu disandingkan dengan agama menjadi suatu gerakan keagamaan yang berusaha merombak secara total tatanan sosial dan politik yang ada dengan menggunakan kekerasan. Gerakan ini berpangkal pada ideologi yang menginginkan perubahan yang mendasar sesuai dengan interpretasinya terhadap realitas sosial atau ideologi yang dianutnya dan mayoritas masyarakat indonesia memeluk agama islam Sehingga ini membuat lebih mudah untuk disusupi oleh oknum -- oknum radikal ini.

            Maka dari itu perlu adanya moderasi beragama agar menjadi salah satu upaya untuk menjaga pesatuan dan kesatuan bangsa. Arti  Moderasi sendiri dam buku Modeasi Kementrian Agama (2019) menyebutkan jalan tengah yang bermakna sesuatu yang berada ditengah biasanya diantara hal yang baik dan buruk, dan moderasi ini mempunyai makna sikap yang tidak berlebihan sekedar cukup. Sedangkan beragama adalah suatu kepercayaan yang dianut oleh seseorang , Sehingga kata moderasi disandingkan dengan kata beragama menjadi menjaga keselarasan antara hak beragama dan kewajiban bernegara, selain itu memiliki arti lain yaitu perilaku menhindari gerakan radikalisme dalam beragama.

            Makna dari kata "Moderasi Beragama" mencerminkan sikap dan upaya agar agama tidak menjadikan dasar dan prinsip untuk menjadi radikal melainkan suatu upaya untuk menjalin suatu hubungan yang harmonis dengan agama lain, mencari kesenangan walau ada batas yaitu toleransi beragama, Itu adalah goals moderasi bergama.

            Kembali lagi ke moderasi beragama pada lingkungan perguruan tinggi, dilingkungan ini masih saja ada orang yang merasa bahwa agamanya adalah yang paling benar dan jika dia menyebarkan ideologi yang salaha ini akan  membuat munculnya bibit-bibit radikal jika dibiarkan akan menimbulkan kegaduhan dalam perguruan tinggi ataupun diluar. Yang lebih parah lagi pemikiran ini bisa menyasar ke dalam agamanya sendiri contoh membid'ah dan mengkafirkan sesama agama yang sama. Hal itu bisa diantisipasi dengan dikterpapar ajaran radikembangkan dalam pendidikan moderasi beragama yaitu dengan sikap humanis dan toleran.

            Dalam lingkungan perguruan tinggi adanya  Moderasi Beragama sangat penting untuk menciptakan  susana yang harmonis dan moderasi bergama memungkinkan mahasiswa dari berbagai latar belakang agama untuk hidup bersama dalam susasana damai dan toleran, oleh karena itu perguruan tinggi harus berupaya keras untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan mahasiswanya untuk berbagi pengalaman dan memahami perbedaan tidak hanya agama melainkan budaya.

Referensi

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/08/18092611/moderasi-beragama-di-perguruan-tinggi?page=all

https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/menakar-moderasi-beragama-di-perguruan-tinggi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun