Ibadahlah sesukamu tanpa mengganggu orang dan merendahkannya
Karena nilai akhir di tangan yang esa
mata merupakan permulaan,masuk dalam hati menilai orang
MERUNDUKAN 3 MATA
Gulita menyelimuti fajar
Derap kakimu beredar
Gemercik air terdengar
simpuh tunduk dalam langgar
Rutinitas religi menghiasi hari
Lelah letih untuk nutrisi bagi hati
Panjatkan doa untuk diri
Harapkan rida sang Rabbi
Ambisi jadi pondasi
Lirik mata tak terkondisi
Debaran hati pun tak terkendali
Maka lahir dengki hati
Bahtera sudahlah berlabuh
Luasnya samudra ditempuh
Lubang kecil ulah si Rayap
Buat lubang di tengah senyap
Bunga indah merekah mempesona
Terasa candu di dalam mata
Kalaulah semua ada serupa
Jelas itu semua fana
Mata melihat realita
Dinding tinggi menghalanginya
Telinga mendengar kata
Tapi tak sefakta realita
Sering kali kau menduga
Pada hal tampak di mata
Nilai ibadah hak Maha Kuasa
Manusia hina besar kepala
Mata memulai aksi
Hati pun bereaksi
Bersama telinga menemani
3 sumber penyakit hati
Alangkah indah dibenahi
Semua harus teratasi
Bak tebu manis dirasai
Baunya harum bagai Kasturi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!