Mohon tunggu...
Ummi Aisyah
Ummi Aisyah Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

My Hobby Reading, Writting and Travelling 🤠

Selanjutnya

Tutup

Diary

Salah Jurusan Membawa Kebahagian

12 Agustus 2024   10:09 Diperbarui: 12 Agustus 2024   11:05 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kisah ini menceritakan perjuangan seorang anak muda yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

Saat itu kondisi toko tempat kami bekerja sangat ramai, maklum lah hari ini tanggal muda, jadi banyak customer pergi belanja bulanan ataupun hanya untuk jalan-jalan saja. Alih-alih tanggal muda untuk mereka, tapi bagi kami ini adalah hari terlelah, terletih, terpusing, pokoknya ter,ter deh.. Di sela-sela kesibukan kami melayani customer dengan segenap hati, kami meluangkan waktu sebentar untuk sekedar menghela napas yang terasa ngos-ngosan, maklum pekerjaan kami berat, mulai dari mencatat barang yang kosong, lalu mengambilnya di gudang yang penuh dengan perjuangan, setelah itu produk di pajang sesuai dengan kategorinya. Ini baru separuh deskripsi pekerjaanku yang mengantarku ke gerbang salah jurusan.

Tepat pukul 21.30 suasana toko tepat kami bekerja sudah mulai sepi pengunjung, ini adalah waktunya merapihkan produk-produk sesuai dengan PIC nya. Kebetulan aku bertugas dengan teman satu tim yang sudah aku anggap sebagai kakak sendiri. Karena, dia usianya lebih tua dari aku. Awalnya dia minta tuker shift dengan aku. Lalu, aku bertanya ada keperluan apa? Terus dia jawab ada seminar di kampus. Seketika aku langsung flashback niat aku dari awal, seolah-olah aku di ingatkan kembali oleh rencana yang telah ku buat di memori kepalaku.

Tanpa basa basi, aku langsung bertanya kampus mana yang biaya pendidikannya terjangkau dan tempatnya strategis pula. Temanku menjawab ada di salah satu kampus swasta tempat temanku kuliah di sana. Tanpa pikir panjang, bulan depan aku minta diantarkan kesana untuk mendaftarkan menjadi Maba. Aku bertanya ke temanku fakultas apa yang biayanya terjangkau untuk kita ini. Lalu temanku rekomendasikan salah satu fakultas tempat dia belajar. Karena, terbentur oleh finansial yasudah kucoba daftar di fakultas tersebut.  Awal kuliah bulan september, di selimuti rasa mengharu biru.. cie akhirnya menjadi Mahasiswa juga. Hehe

Menjadi mahasiswa adalah impianku, impian masa kecilku. Karena, aku dulu bercita-cita ingin jadi insinyur tapi sayangnya aku tak bisa gambar..hehe kuhempaskan cita-citaku jadi insinyur itu.. hehe

Setiap aku mengikuti perkuliahan, hati ku selalu bertanya-tanya apa mungkin aku jadi seorang guru? Mungkinkah aku bisa seperti RA. Kartini yang memberikan penerangan untuk kaumnya.

Hari demi hari terus kulewati

Waktu demi waktu terus kujalani

Ku amati, ku ikuti, ku pelajari.. tak terasa aku sudah di penghujung semester VIII waktunya aku menerapkan disiplin ilmu yang sudah kupelajari di kampus tercinta. Setelah ku menjadi guru, oh seperti ini rasanya tersirat ketabahan hati yang dijuluki pahlawan tanpa tanda jasa.

Disini ku belajar menjadi sosok  ibu untuk murid-muridku disekolah.

Karena, prinsipku aku ingin menjadi tempat ternyaman untuk mereka dalam berbagi kisah senang maupun sedih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun