Baru-baru ini dunia telah digemparkan oleh serangan virus covid-19 atau virus corona yang berasal dari Wuhan di China. Virus ini dengan cepat menyebar ke seluruh negara-negara di dunia salah satunya adalah Indonesia. Di Indonesia sendiri angka yang terjangkit virus sduah banyak sehingga pemerintah mengeluarkan himbauan untuk tidak berkerumun dan tetap berada di dalam rumah untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
Tentu saja hal ini mempengaruhi kegiatan warga Indonesia salah satunya adalah perayaan tahun baru saka 1942 pada tahun 2020 ini di Desa Tanon, Kec. Papar, Kab. Kediri. Menurut Pak Radi, penyambutan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1942 tahun 2020 menjadi lebih sederhana. Dikarenakan untuk menghindari penyebaran virus covid-19 dan juga adanya himbauan dari pemerintah agar tidak berkerumun dan tetap berada di rumah yang juga berkaitan dengan kepercayaan umat  Hindu yaitu catur guru tepatnya guru wisesa yaitu patuh kepada pemerintah.
Menurut Pak Radi, salah satu nasarumber, panitia untuk upacara penyambutan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1942 sudah dibentuk jauh-jauh hari, tetapi akhirnya upacara peyambutan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka yang biasanya di lakukan secara meriah hanya dilakukan oleh beberapa perwakilan untuk datang ke Waduk Siman, yaitu tempat biasanya masyarakat penganut Hindu di Kediri melakukan kegiatan keagamaan, untuk tahun ini dari Desa Tanon sendiri yang datang ke Waduk Siman hanya perwakilan yaitu dua orang saja termasuk Pak Radi.
Salah satu ciri khas dari penyambutan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka adalah arak-arakan ogoh-ogoh yang sangat meriah, biasanya pelaksanaan arak-arakan ogoh-ogoh dilakukan dengan mengelilingi desa yang dipimpin oleh Pemangku Agama, tetapi untuk menghindari meluasnya penyebaran virus covid-19 atau virus corona, tahun ini Pemangku Agama saat melaksanakan Pancadesa tidak diikuti oleh ogoh-ogoh tetapi ogoh-ogoh langsung menuju ke Pure Sri Aji Jayabaya untuk di bakar dan malakukan prosesi upacara berikutnya.biasanya masyarakat akan berbondong-bondong untuk pergi berdoa di Pure Sri Aji Jayabaya tetapi kali ini masyarakat penganut agama hindu tidak disarankan untuk berdoa di pure Sri Aji Jayabaya, tetapi doa dilakukan di rumah masing-masing.
Setelah ritual Nyepi dilakukan, besoknya para warga akan saling berkunjung ke rumah tetangga, tetapi tahun ini untuk mengikuti himbauan pemerintah, warga tidak saling mengunjungi rumah tetangga.
Penyambutan upacara Hari Raya Nyepi Tahun Baru 1942 tahun 2020 ini tetap dilakukan tetapi dengan cara sesederhana untuk menghindari peluasan penyebaran virus-covid 19 atau virus corona, tetapi hal ini tidak mengurangi kekhusyukan masyarakat penganut Hindu dalam beribadah kepada Tuhannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H