Mohon tunggu...
Asa Lukis
Asa Lukis Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Air Payau

26 Agustus 2024   21:03 Diperbarui: 26 Agustus 2024   21:20 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah berapa lama?
Sejak aku terjerat jaring masa lalu dan terlelap
Rasanya nyaman, aku tak ingin pulang
Meski kian waktu paru-paruku terbakar

Rasanya nyaman, aku tak ingin pulang--Aku tidak bisa pulang
Refleksi air memberitahuku, aku mengerikan, menjijikkan
Setiap detik kulihat dirimu, sang nelayan
Aku penasaran denganmu, kala itu kutunjukkan taringku--Kau berteriak

Dan ketika laut telah menjadi lebih tinggi dan perahumu berlabuh jangkar
Aku tetap di sini, di jaring milikmu, jaring yang kasar nan lembut
Melihatmu bergerak melompati batas pinggiran perahu
Melihatmu pulang tanpa rasa takut akan kegelapan magrib

Kau menjijikkan ya, kupikir--Tidak, kau mengagumkan
Aku tidak tahu aku ini apa, gelembung udara bilang aku monster
Bukankah kau monsternya? Aku tidak paham, tolong
Beri aku penjelasan tentang dunia ini

Mengapa air payau ini begitu nikmat? Aku tidak bisa bernafas
Mengapa jaring ikan kasar ini begitu nyaman? Aku tidak bisa bergerak
Mengapa langit malam yang gelap begitu terang? Aku tidak bisa melihat
Mengapa dunia yang kejam begitu aman? Aku tidak bisa hidup

Aku tidak bisa hidup

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun