Parasmu yang berambut panjang dan berbunga
Membuat diri kecilku terpikau, terpesona
Kaulah sosok idolaku, bintang terindah di mata
Pelukan hangatmu menyambut tenang tanpa kata
Namun dusta peluntur cahayamu datang
Dengan lahap kaumakan ungkapan bohong
Kau mengajarkanku kebencian terhadap sang bintang
Kau mengajarkanku kebencian terhadap pembohong
Meski begitu, nampaknya kau tak mau mencoba memahami
Perasaan benci yang susah dijelaskan, karena kau tak sepatutnya kubenci
Pandanganku terhadapmu, kau tak mau mencoba mengetahui
Pada akhirnya, aku hanyalah anak yang durhaka, tanpa harga diri
Usahaku 'tuk memberitahumu telah gagal
Tak apa, tetesan air 'kan menguap kian waktu
Dan kata yang terjerat, "kuanggap kau bintangku,
lalu kau jatuh, menjadi meteor penghancurku."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H