Mohon tunggu...
Asa Lukis
Asa Lukis Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ubun

27 Maret 2024   15:28 Diperbarui: 27 Maret 2024   15:29 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pesan darimu tak kunjung datang
Yang terakhir, kau bilang kau sakit
Sakit hati, lelahmu ku tak paham
Karena kau sendiri tak memahamiku

Kawanku, bisakah kau menghidupkan
Rasa empatimu untukku, berikanlah
Aku ingin disayangi, dipahami
Kukira kau sama, tapi ketusmu bertambah

Aku benci dirimu yang seperti itu
Menjijikkan, kau menjijikkan
Caramu mengatakan perasaanmu yang lelah
Tanpa memahami diriku yang pun lelah

Pelukan yang kau tawarkan tak berarti
Beri harapan dan ambil kembali
Capai, kau bilang, meski kau yang menawarkan
Jasa tuk diberi tahu keluh kesah

Sayangnya hari kemarin adalah kemarin
Dan esok yang merupakan masa depan
Kepalaku sudah tertepis saat itu
Tertelan air mata dan lendir kesedihan

Pagi ini pun ubunku masih perih
Kusalahkan semuanya padamu, Kawan
Kubiarkan kau mengabaikanku lagi
Kali ini kusorot kebusukanmu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun