Pesan darimu tak kunjung datang
Yang terakhir, kau bilang kau sakit
Sakit hati, lelahmu ku tak paham
Karena kau sendiri tak memahamiku
Kawanku, bisakah kau menghidupkan
Rasa empatimu untukku, berikanlah
Aku ingin disayangi, dipahami
Kukira kau sama, tapi ketusmu bertambah
Aku benci dirimu yang seperti itu
Menjijikkan, kau menjijikkan
Caramu mengatakan perasaanmu yang lelah
Tanpa memahami diriku yang pun lelah
Pelukan yang kau tawarkan tak berarti
Beri harapan dan ambil kembali
Capai, kau bilang, meski kau yang menawarkan
Jasa tuk diberi tahu keluh kesah
Sayangnya hari kemarin adalah kemarin
Dan esok yang merupakan masa depan
Kepalaku sudah tertepis saat itu
Tertelan air mata dan lendir kesedihan
Pagi ini pun ubunku masih perih
Kusalahkan semuanya padamu, Kawan
Kubiarkan kau mengabaikanku lagi
Kali ini kusorot kebusukanmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H