Mohon tunggu...
Asa Lukis
Asa Lukis Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seram

1 Maret 2024   11:07 Diperbarui: 1 Maret 2024   12:34 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Isak tangis sendu, sendu
Sepinya malam menjadi lagu
Hati dirinya yang tersakiti belati
Pada akhirnya mati, ditakuti

Sang misteri, rumor yang beradu
Bagaikan canda di selang kopi
Dari mata ke mulut ke telinga
Kembali lagi dari mulut lalu telinga

Tidakkah kalian bertanya tentang isi
Dari hati sang gadis bertubuh nihil
Gadis berparas cantik, rambut panjang
Penjaga malam, penanda jahil

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun