Malam, pukul 07:09. Ibuku baru saja pulang dari kantornya. Aku sedikit gugup, aku akan berbohong kepadanya. Meskipun sudah sering kulakukan---berbohong, aku tetap merasa gugup setiap kali aku akan berbohong kepada ibuku.
"Bu, besok Ava ada k-kerja kelompok," ucapku, sedikit gagap.
"Di mana?" jawab Ibu.
"Di rumah Mai, Bu."
"Rumah Mai? Rumahnya sedikit jauh kan? Besok Ibu antar saja ya. Sampai jam berapa?"
Gawat. Aku tidak tahu kami akan menonton sampai jam berapa.
"Em... Jam t-tiga," ucapku panik.
"Nanti Ibu jemput sekitar jam tiga lewat sepuluh, ya."
***
Jam tiga lewat sepuluh. Jam tiga lewat sepuluh. Otakku dihantui oleh kalimat itu. Ketika kusadari, mobil Ibu telah berhenti di depan rumah Mai. Aku berpamitan dengan Ibu dan memasuki rumah Mai. Claris dan Nia sudah berada di sana, menunggu kedatanganku.
"Ava! Ini, tiketnya sudah kupesankan," ucap Mai, menjejali wajahku dengan layar ponselnya. "Nanti kau bayar uang cash-nya ke aku aja!"