Langkah dan arah matamu berubah
Menuju gedung dengan gunung di belakangnya
Menghadap kumpulan kereta
Atau mereka, yang berbaterai baru
Biarkan tak terkuak
Biarkanlah jadi misteri
Setidaknya buah yang disiram dengan bumbu
Telah kaulahap hari itu
Apabila esok, ketika ruang membolehkan
Maafkanlah aku
Yang tak bisa menjadi
Seperti mereka, para komponen baru
Setidaknya kali ini
Aku berusaha menuangkan
Teh kepalaku ke dalam cangkir ini
Demimu, akan kubiarkan meluap
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!