Mohon tunggu...
Asakir Asakir
Asakir Asakir Mohon Tunggu... -

Pelajar, suka membaca, bekerja sebagai penerjemah, menulis sebagai nafas, tulisan-tulisan di kompasiana merupakan catatan harian yang dipublikasikan, bisa dikoreksi tapi jangan dituntut, hehe, sekarang sedang kangen kampung halaman.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berhentilah Menyebut Islam Agama Teroris!

23 Januari 2010   21:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:18 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam tulisan beberapa hari sebelumnya saya minta dalil, atau keterangan atau apa sajalah namanya yang menyebutkan bahwa Islam mengajarkan apalagi menganjurkan umatnya menjadi teroris, atau melakukan teror, permintaan ini saya tujukan kepada mereka yang sering mengatakan Islam agama teroris, dan kepada orang-orang yang mengaku Islam tapi melakukan teror, namun sampai sekarang dan sampai detik ini tak satupun dari mereka atau antek-antek mereka yang berani apalagi bisa menunjukkan apa yang saya minta, hal ini tidak lain karena memang dalam Islam tidak ada ajaran seperti itu apalagi sampai berupa anjuran.

Memang ada sebagian orang-orang yang tak jelas, saya katakan tidak jelas, karena dia tidak berani menunjukkan jati dirinya atau identitasnya, menggunakan beberapa ayat Al-Qur'an dan sejarah umat Islam sebagai dalil bahwa Islam identik dengan teroris, akan tetapi setelah saya telusuri dan saya ajak diskusi, ternyata mereka tidak paham isi ayat Al-Quran tersebut, dan tidak tahu sejarah umat Islam secara lengkap, tahunya hanya sepotong-sepotong dan dari sumber yang tak jelas, yaitu sumber-sumber yang ditulis orang-orang yang memang membenci Islam.

Ada juga yang mengatakan: sudahlah bukankah prilaku suatu umat beragama menunjukkan apa yang ada dalam ajaran agamanya? Jadi kalau umat Islam ada yang melakukan teror berarti dalam agama Islam memang ada ajaran terorisme, komentar seperti ini banyak kelemahannya, diantaranya, yang pertama, orang yang berkomentar seperti ini tidak tahu apa-apa tentang ajaran Islam dan dia sendiri tidak menemukan dalil tersebut, namun karena dia terlalu benci terhadap Islam makanya langsung main sudahlah! Kedua, orang yang berkomentar seperti ini tidak bisa membedakan mana ajaran suatu agama dan mana prilaku umat suatu agama, semuanya dipukul rata, pokoknya berlabel Islam dianggap teroris, mungkin kalau dia menemukan warung atau toko bernama Islam akan dianggap warung atau toko teroris juga! Hahaha.. Ketiga, orang yang berkomentar seperti ini akan mengatakan juga bahwa dalam UUD '45 atau Pancasila ada ajaran untuk korupsi, buktinya orang-orang Indonesia banyak yang menjadi koruptor, sungguh pola pikir yang sangat dangkal.

Dan banyak lagi berbagai komentar yang menanggapi tulisan saya tersebut, namun, ya itu tadi, tak satupun dari mereka yang menyodorkan dalil pasti dan tepat bahwa dalam Islam ada ajaran terorisme, permintaan ini saya ajukan kepada semua orang, baik yang suka maupun yang benci terhadap Islam, baik yang keilmuannya biasa-biasa saja maupun yang sangat tinggi sekalipun, namun karena yang saya minta memang tidak ada, ya mereka pun tidak bisa memberikannya!

Nah, karena tak seorang pun yang menemukan ajaran terorisme dalam Islam, tolonglah hentikan mengatakan Islam agama teroris, itu sangat menyakitkan hati dan perasaan penganutnya, itukan sama saja dengan mengatakan kamu maling kepada orang yang tak mencuri, atau mengatakan pembohong kepada orang yang tak berbohong, maka pantas saja jika ada berbagai macam tanggapan dan sikap terhadap tuduhan tersebut, kalau yang dituduh orangnya sabar, mungkin hanya dinasihati, tapi kalau orangnya pemarah, kan bisa berabe!

Marilah kita belajar damai sejak dari pikiran, perkataan, sikap dan perbuatan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun