Mohon tunggu...
Catatan_98
Catatan_98 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

terpaksa aku bercerita lewat kata, semua isinya seperti di depan mata. kutanya pada para bayang perihal ia terus melekat, yang semakin dekat dan buatku sukar memberi pendapat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku adalah Aku

25 Maret 2023   23:55 Diperbarui: 25 Maret 2023   23:56 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

  • Malam ini tatapan ku lagi lagi menatap kosong ke arah sudut yang berbeda ,mata yang tajam dengan renungngan yang mendalam, Perlahan hatiku mulai berbisik pada diri ku,
  •  Tentang apa yang kumiliki, Dan apa yang selalu menjadi mimpi. 
  • Aku adalah aku, bukan dia, bukan dia..
  • bukan pula secercah harapan yang memuja, bukan segenggam harapan yang menggantung, bukan pula keinginan yang samar. aku adalah orang yang sadar dan bernafas dengan usaha yang ku miliki dan ku jalani
  • aku adalah aku
  • perihal mengenal diri 
  • aku semakin sedikit mengeluh dan bersyukur atas semua yang terjadi, tanpa memberontak di hati. aku mencintai diri ku sendiri dengan identitas yang ku miliki, dengan harapan dan perjuangan, pencapaian dan ketiadaan, keberanian untuk berjalan di bumi sang maha kuasa.
  • yaa aku adalah aku yang mencoba menjadi diri sendiri
  • lalu di rembang nya lampu yang menyala terselip nikmat nikmat yang mendalam 
  • Secangkir kopi ditekan, di sisi jari telunjuk kiri, saat ditekan satu sama lain, pesona dan emosi berkobar. Menyetel musik, Dengan suara nyaring 
  • aku mengirim diriku ke dalam keheningan, Dengan kegembiraan lidah yang tidak pasti. Aku adalah aku, dia dan dia, jangan paksa aku, jangan minta aku menidurkan diriku. Jika tidak, aku tetap aku. Jadilah diriku sendiri, tidak harus menjadi orang lain, temukan jati diriku sendiri, ikuti angin. Memerangi kebisingan, melewati kelopak mata, aku mencintai diriku sendiri tanpa harus meniru sosok yang bukan diriku. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun