Disini mencoba untuk menjelaskan terhadap perilaku manusia kepada yang lebih tua, dan menghormatinya, dan sebaliknya yang tua kepada yang lebih mudah harus memberikan pelajaran yang layak diterimanya. Dalam konteks ini menjelaskan dalam lingkungan pembelajaran, yaitu pengajar dan yang belajar.
Penanaman sikap spiritual dan sosial guru terhadap siswa. Disini mejelaskan bahwa guru mengembangkan sikap spiritual dan sosial melalui tiga tahap pembelejaran, yaitu: pendahuluan, inti dan penutupan. Â Dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas guru mengembangkan sikpo spiritual dan sosial dengan beberapa cara, yaitu,Â
1. Melalui ucapan salam dan doa diawal pembelajaran (kegiatan pendahuluan).Â
2. Mengaitkan materi pelajaran dengan sikap spiritual dan sosial (kegiatan inti).Â
3. Melalui ucapan salam dan teguran kepada siswa yang dianggap melanggar aturan agama dan sosial, baik pada kegiatan pendahuluan, inti atau penutup.Â
Berdasarkan cara pertama, yakni melalui ucapan salam dan doa diawal pertemuan berdasarkan kegiatan pendahuluan yang dikaitkan oleh seorang guru. Sehingga ucapan salam dan do'a menjadi kegiatan yang biasa dilakukan, tanpa tanpa memahami arti dan makna yang terkandung.Â
Dalam aktifitas mengucapkam salam sebaik guru dan siswa melakukannya dengan penuh kesadaran dan mengetahui makna arti dari ucapan tersebut. Mengucapakan  atau membalas ucapan salam dari orang lain memang wajib bagi kaum muslim, sebab ucapan itu adalah do'a.Â
Sehingga dapat muncul kesadaran diri siswa untuk berbuat baik. Selain itu guru juga perlumenjelaskan makna bahwa hikma Allah menyuruh menyebarkan salam adalah agar saling mendo'akan orang lain selamat. Namun dalam kegiatan ini, merupakan hal yang baik karena memperkaya metode pengembangan langsung dengan kompetensi sikap spiritual dan sosial yang di terapkan mendapatkan ilmu yang berkah dalam pembelajaran dan mempunyai nilai-nilai keagamaan dan adab yang baik.
Berdasarkan cara yang kedua, mengaitkan materi pembelajaran dengan pengembangan sikap spiritual dan sosial. Yaitu guru selalu mengaitkan pembelajaran atau materi dengan sikap spiritual dan sosial yang ada, seperti pada pengamatanÂ
1. Yaitu guru meminta siswa untuk selalu mensyukuri atau karunia Allah atas pemberian sistem indra dengan baik, pengamatan yang 2. Yaitu guru juga meminta siswa untuk selalu mensyukuri nikmat Allah karena dapat merasakan berbagai jenis rasa dan meminta siswa untuk selalu menjaga dan merawat sistem koordinasi, pada pengamatan
3. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan materi sistem koordinasi sebagai bentuk untuk mengasah percaya diri berbicara di depan umum, dan meminta siswa untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah agar terhindar dari pengaruh basah,. pada pengamatan 4. Yaitu materi reproduksi guru meminta siswa untuk untuk menghormati orang tua terutama ibu, dan meminta siswa untuk menjaga pergaulan agar idak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seoerti contoh hamil diluar nikah, atau mabuk-mabukan dan sebagainya. Pada pengamatan
5. Guru menjelaskan pada siswa sebagai umat beragama haeus melakui pernikahan yang sah dalam proses reproduksi , dan meminta siswa untuk memilih pergaulan yang baik. Dan pada pengamatan 6, guru meminta siswa untuk menjaga tubuh agar agar tetap sehat sesuai yang di anjurkan dalam agama, dan guru meminta siswa untuk menjaga jarak antar teman agar penyakit yang sedang di sertakan deritakan tidak tertular.
Berdasarkan cara yang ketiga yaitu menegur siswa berdasarkan dengan nilai yang sangat baik, yaitu 4 rentang nilai 1-4, hal yang disebabkan oleh tingginya kesadaran guru terhadap perilaku spiritual dan sosial siswa yang melanggar aturan agama maupun sosial, selain itu juga pengalaman mengajar yang cukup lama, termasuk guru senior, dan aktif dalam kegiatan maupun pelatihan yang diadakan oleh sekolah.