[9/10 06.52]: Apa yang Anda ingat dari puncak kejayaan ORBA, Pak? Yang bisa kita bagikan ke generasi2 sekarang?
[9/10 06.56]: PEMBANGUNAN saja tidak cukup buat kebebasan politik. Ini yang dipakai Jokowi, KEBEBASAN BICARA diberi, tapi dikendalikan atau dimanipulasi.
[9/10 06.58]: Gue kira, Lu akan bahas apa2 kehebatan zaman itu yang Lu inget. Yang bisa dipakai generasi sekarang.
[9/10 06.59]: Zaman berubah, gak bisa buat patokan.
[9/10 07.05]: Ingat gak, waktu jaman film di Utan kayu? Program filmnya dipegang Rayya, kakak nya Nadiem. Sekarang udah zamannya generasi millenial.
[9/10 07.56]: Bener. Tapi sekarang gue rindu masa2 dulu. Gak kayak era now.
[9/10 08.37]: Kadang apa yg kita lihat indah, pas dijalanin, eh gak seindah bayangan.
[9/10 08.43]: Tapi selama imajinasi kita hidup, sebetulnya di masa apa aja, gak masalah. Liat aja youtuber di RRT, yg paling tinggi mengangkat suasana pedesaan yang dirindukan orang kota di sana.
[9/10 08.51]: Epistemologi zaman berubah.
[9/10 08.51]: Ruang dan waktu pun ikut berubah.
-----
Sebenarnya, saya masih janggal perihal Suharto yang mendapat predikat sebagai pemimpin terkorup di dunia. Harusnya, judul wikipedia di atas adalah "Reform Era", bukan terkait "Post-Suharto". Jika mereka masih mempertahankan kata "Suharto", maka saya bertanya, ada apa?
-----
#SejarahRepublikUntukIndonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H