Pada tanggal 12 Januari 2025, Kelompok Mahasiswa Program Asistensi Mengajar Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang melaksanakan kegiatan observasi di Madrasah Tsanawiyah Assaadah 1 Gresik. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa kepada lingkungan madrasah, serta memberikan wawasan yang lebih dalam sebagai persiapan mereka untuk menghadapi peran sebagai pendidik profesional. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dinamika sekolah dan meningkatkan kompetensi mereka dalam menjalankan tugas sebagai tenaga pengajar di masa depan.
Kegiatan observasi ini merupakan bagian dari rangkaian program Asistensi Mengajar yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Program ini diwajibkan bagi mahasiswa semester enam sebagai langkah persiapan sebelum mereka terjun ke dunia pendidikan secara langsung. Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Wakil Kepala Kurikulum, Bapak Moh. Asy'ari, yang menyampaikan kata pengantar sekaligus membuka sesi perkenalan dengan mahasiswa. Dalam perkenalan tersebut, setiap mahasiswa menyebutkan nama, asal daerah, program studi yang diambil, serta pembagian mata pelajaran yang akan diajarkan selama program asistensi mengajar berlangsung.
Setelah perkenalan, mahasiswa diberikan informasi mengenai berbagai lingkup lingkungan sekolah. Informasi tersebut mencakup tentang kurikulum yang diterapkan di Madrasah Tsanawiyah Assaadah 1 Gresik, serta sistem pembelajaran yang dijalankan. Selain itu, mahasiswa juga diperkenalkan dengan guru pamong atau pembimbing yang akan mendampingi mereka selama proses asistensi mengajar. Tidak hanya itu, mereka juga diberikan gambaran mengenai karakteristik siswa di setiap jenjang kelas, yang sangat penting untuk memahami cara pendekatan yang tepat dalam mengajar.
Bagian akhir dari kegiatan observasi ini adalah pengenalan langsung terhadap lingkungan fisik sekolah. Pak Saidin, guru Akidah di Madrasah Tsanawiyah Assaadah 1 Gresik, memandu mahasiswa untuk mengunjungi berbagai fasilitas yang ada di sekolah, seperti ruang Office, ruang kelas, UKS, kantin, toilet, dan mushola. Pak Saidin juga menjelaskan tentang pembagian kelas di sekolah tersebut, yang diterapkan di kelas 7 dan 8. Siswa dikelompokkan berdasarkan bidang minatnya, seperti kelas A untuk siswa Sains, kelas B untuk siswa Tahfidz, kelas C dan D untuk siswa IT, dan kelas E untuk siswa reguler. Namun, untuk kelas 9, tidak ada pengelompokan tersebut karena adanya perubahan kebijakan setelah pergantian Kepala Madrasah.
Melalui kegiatan observasi ini, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mengenal lebih dekat tentang kehidupan di sekolah, baik dari segi lingkungan fisik maupun sosial. Hal ini sangat bermanfaat dalam mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di dunia pendidikan. Di samping itu, mahasiswa juga belajar untuk menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi yang ada di lapangan, serta memperoleh keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi pendidik yang kompeten dan adaptif. Dengan adanya pengalaman ini, diharapkan mahasiswa lebih siaga dalam menjalani proses asistensi mengajar dan menghadapi dunia pendidikan di masa depan.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H