Mohon tunggu...
Akhid Syahrudin Amri
Akhid Syahrudin Amri Mohon Tunggu... wiraswasta -

”Jika semua tempat adalah sekolah, setiap orang adalah guru, maka semua manusia akan belajar dari saling menghormati” (A.S. Amri)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Gema Cinta Berkumandang

18 Agustus 2012   17:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:33 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semakin hari isi dan merunduk
menyembah kepala sama rendah sama rata dengan tanah
menggali hingga dalam
sedalam isi sedalam makna

bila anggrek anggrek mekar sombong
kecantikan aneka warna hanyalah singgah, sementara
yang lain tanpa menyiratkan pesona
membagi wangi menenangkan hati dengan aroma
kemudian kata kemudian suara

lalu dan selalu
pesona sombong hanya lalu
tanpa berbagi memang hanya tipu

jika emprit emprit pulang kandang
dan mata tak mampu bercahaya
tata warna ruang gelap hanyalah suara dan wangi

selamat tinggal pemutih,gincu
dan merak merak diatas kepala tak kan mampu bercahaya

gulita sebuah ruang titik titik waktu
adalah kerajaan suara hati
yang menguasai dengan gema gemuruh sandi
isyarat dari hati ke hati

isyarat suara hati tak pernah tuli
meski terik benderang berdendang
hingga kelak gelap menutup mata
suara suara hati kekal dan abadi

begitulah semestinya cinta
Anugerah Tuhan lewat suara dan gema

(AS.Amri, Yogyakarta 19 Agustus 2012)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun