Mohon tunggu...
Akhid Syahrudin Amri
Akhid Syahrudin Amri Mohon Tunggu... wiraswasta -

”Jika semua tempat adalah sekolah, setiap orang adalah guru, maka semua manusia akan belajar dari saling menghormati” (A.S. Amri)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hajatan Hujatan

17 Oktober 2012   02:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:46 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hajatan Hujatan

Nyiur melambai sepoi-sepoi pantai biru tanah datar berkanal tanpa gelombang tanpa karang bangsa-bangsa datang berdatangan kelapa-kelapa pribumi berkepala kosong jatuh berhamburan berserakan bangsa-bangsa datang berdatangan hilir mudik berrebutan kelapa kepala pribumi berserakan di jagal di adu berramai-ramai kini dan nanti rombongan rodi kelaparan entah berapa burung hantu kami hanya sibuk menghitung untung menyelamatkan sisa bangkai bangsa adi daya di atas bumi, gagak-gagak terbang riang tiba waktunya mecabik bangkai bangkai budak berbagai kasta budak terpikir migrasi untuk menjadi gagak tapi..oh, migrasi berarti menampik nasionalisme migrasi membunuh tetangga kiri kanan membunuh teman sepermainan membunuh saudara kenal tak kenal ketika burung-burung bondol tak lagi pulang beriringan dan menolong berpisah dengan tolong hajatan ku berakhir dengan hujatan

(A.S. Amri,Jogja 17-10-2012)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun