Kamis, 24 November 2022, Luthfi Rahman, selaku Sekretris RMB (Rumah Moderasi Beragama) sekaligus juga selaku dosen Prodi Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo diundang untuk mengisi kuliah Approaches of Islamic Theology to Dialogue di salah satu kelas mahasiswa jurusan Theology di Universitas Vienna. Beliau mengangkat tema "Political Theology in Indonesian Diversity: From Interfaith Dialogue to Religious Moderation."
Luthfi mengangkat isu mengenai bagaimana Pancasila di Indonesia menjadi bagian yang penting dalam teologi politis untuk menjaga keragaman dan perbedaan yang ada di Indonesia. Melalui Pancasila Indonesia tidak perlu menjadi Negara islam tetapi sudah secara implementatif nilai-nilai islam hidup di dalam proses legislasi serta berkehidupan bernegara.
Namun, tetap saja yang namanya konflik agama, etnis, dan politik pasti terjadi. Oleh karena itu, dirasa penting melakukan kampanye dialog lintas iman-agama serta dialog multikultural untuk menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia. Tokoh-tokoh nasional seperti Gus Dur, Romo Mangun, Gedong Bagus Oka, dan Sumartana muncul dalam dialog tersebut.
Masih dalam penyampaian materi, kampanye interfaith dialogue dalam beberapa tahun terakhir mengambil bentuk baru berupa kampanye moderasi beragama sebagai teologi politis untuk menjaga harmoni Indonesia dengan menekankan pentingnya nasionalisme, toleransi, anti kekerasan dan akomodatif local wisdom.
Dalam sesi Tanya jawab, Luthfi mengajak mahasiswanya untuk ice breaking atas pentingnya menjaga harmonisasi antar manusia yang diciptakan secara beragam oleh Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H