Berjalannya waktu di awal tahun 2020, mulai ganasnya virus covid 19 berkunjung ke indonesia, yang ingin berjumpa dengan rakyat Indonesia, sampai sekarang perkembangan langkah kaki virus covid lebih mengunjungi sekian dari banyaknya rakyat Indonesia di setiap daerah di seluruh indonesia, timbul pertanyaan dari rakyat, apakah virus covid 19 perwakilan kedekatan dari china ke Indonesia? atau mencari peluang untuk perkembangan ekonomi China?.
Perkembangan kedekatan virus covid 19 ini mulai membawa keburukan terhadap bangsa Indonesia sampai Indonesia mulai merasakan depresi ekonomi, menghitung nyawa pun seperti membaca nomor antrian pembagian sembako, Indonesia terlalu keras menghadapi kekejaman virus ini, kata pak Jokowi: saatnya kita harus berdamai dengan virus covid 19.
Sedemikian cara telah di lakukan, kembali ke ibu kota, pak Anies Baswedan mengambil kebijakan psbb, sampai karena virus ini timbul kritikan dari kabinet Jokowi kepada pak Anies Baswedan, apakah dengan cara mengkritik bisa mengatasi kelajuan peningkatan angka kematian, atau dengan cara mengkritik agar bisa terlihat publik bahwa kabinet sedang kerja keras.
Indonesia sebelum terkena depresi ekonomi negara negara lain sudah melaporkan terjadinya resesi ekonomi akibat pandemi ini , mulai dari Korea selatan, Jerman, Singapura Perancis, Italia sampai Amerika serikat, lalu ap yang harus bangsa Indonesia lakukan, akhirnya DKI JAKARTA melakukan psbb d Ngan cara ini Anies Baswedan menarik rem agar bis yang mengangkut masyarakat Jakarta tidak memasuki jurang, lalu muncul lah mobil Lamborghini dan di ikuti oleh mobil escrim yang dengan kemewahan teknologi mobil es crim ini bisa terbang lalu mengajak pak Anies untuk terus gas sampai melewati jurang agar escrim ini bisa di perjual ke masyarakat DKI JAKARTA.
Melewati masa resesi dari merosotnnya pendapatan riil, jumlah lapangan kerja, Â dan terpuruknya industri manufaktur, itu lah kebijakan antara pemerintah pusat yang mengambil langkah namun Masi belum mengatasi, berakibat depresi ekonomi semakin merosot.
Bebas sudah kekurangan porsi, mulai dari kebebasan berdemokrasi sampai kebebasan beraktifitas akibat pandemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H