Mohon tunggu...
Bang Fu
Bang Fu Mohon Tunggu... Penulis - Kuncen di kolom #Criticaldailyreportase dan #PedagogI'n'AnalogI

"meletup-letuplah api kebersamaan dan jadikanlah daku penerang untuk gelapnya dunia ini" -sastrus24

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terbias

17 Oktober 2016   22:00 Diperbarui: 17 Oktober 2016   22:13 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setitik rindu berbalas dengan alunan lagu

Menghantarkan setiap nikmat yang mengiris dirimu

Aduhai, elok nian permata yang kau kenakan

Yang menyimpan beribu-ribu perasaan

Diatas puing-puing cinta kau mengais meminta lalu pergi

Tak sedetik pun kau hiraukan desahan angin yang memanggilmu berteriak

Kau lupakan senagaja kenangan ke dalam gelombang air yang beriak

Menatap sendu senja yang terus kembali memanggil hati ini

Hati ini mengapung terombang-ambing di atas pusara kehidupan

Demi menunggu purnama yang entak kapan berhenti bersinar

Andai masih tetap pada hati ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun