Mohon tunggu...
Arza
Arza Mohon Tunggu... Wiraswasta - semangARTza

"Menulis merangsang pemikiran, jadi saat Anda tidak bisa memikirkan sesuatu untuk ditulis, tetaplah mencoba untuk menulis".

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tangis, Tawa, & Semesta

22 Maret 2023   19:24 Diperbarui: 22 Maret 2023   23:10 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

"...Memang, terkadang semesta serumit ini~
Yang dijaga baik-baik menghilang;
Yang ditunggu-tunggu lama tak datang;
Dan yang pamit sebentar sampai saat ini tak pulang.
Duduklah sebentar, tarik nafas dan pejamkan mata sejenak.
Mungkin kita ini terlalu banyak mengambil alih tugas takdir.

Mencaci satu kegagalan
Hingga Melupakan jutaan keberhasilan
Terlalu sibuk memikirkan masa depan
Hingga mengabaikan masa yang sekarang.

Hidup ini bukan melulu tentang gelak tawa
Melainkan juga seni tetesan air mata
Mungkin selama ini Allah mengajak kita bicara
Hanya saja kita ini terlalu acuh hingga tak pernah peka;
Pernahkah kita menghitung
Berapa Nikmat dan pemberianNya yang sudah menggunung
Dibanding hanya beberapa harapan kita saja yang masih Allah gantung ?
Tawa akan tiba masa tangisnya
Datang akan tiba masa perginya
Dan kesedihan ?
Akan tiba masa bahagianya.

Maka teruntuk kita yang masih atau sedang berada
Dalam keadaan yang seolah hidup sudah tiada;
Bersyukurlah dahulu untuk nafas yang saat ini
Masih Allah beri :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun