Mohon tunggu...
GUSTI AYU ARY WINANTARI
GUSTI AYU ARY WINANTARI Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Suka baca cerpen, biografi tokoh, senang menulis , dan belajarlah dari pengalaman orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gili, Pulau Impian Merajut Kasih

17 Februari 2013   05:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:11 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku seorang wanita yang mulai memikirkan kehidupanku kelak, namun sangat menikmati perjalanan hidup ini dengan santai. Tidak muluk – muluk untuk berupaya mewujudkan keinginan yang nantinya aku harapkan terwujud di masa yang akan datang. Termasuk bertemu pada seorang sosok tambatan hati yang memiliki kegemaran yang serupa. Iya, bertemu dengannya memang menyenangkan dan membahagiakan lima bulan yang lalu. Apalagi dengan memiliki kegemaran yang serupa dan menantang, travelling, menambah semangat dalam menjalani hidup, didukung dengan berbagai rencana berwisata bersama di masa yang akan datang. Rasanya semakin menyenangkan dan tertantang. Tujuannya pun beraneka, dan tetap memilih Indonesia dengan pesona alamnya yang indah sebagai tempat tujuan kami berwisata. Maka dari itu, kami berupaya menabung untuk berwisata terutama ke salah satu pulau impian yang indah, dan menjadi fokus kami untuk menikmati indahnya alam nusantara ini. Hati dan pikiran kami pun menerawang di sebuah pulau impian di daerah Nusa Tenggara Barat (NTB). Pulau kecil berpenghuni yang sedang naik daun untuk dikunjungi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Gili Terawangan namanya. Pesona alam yang memikat luar biasa, dengan perpaduan warna langit, air laut bahkan pasir putih yang berkilauan. Tenang dan tentunya menyejukkan hati. Gili, Pulau Impian Merajut Kasih yang sangat ingin kami kunjungi nanti dan suatu saat akan mengunjunginya.

Pulau kecil yang dipuja – puja dan harus dilalui dengan transportasi air untuk menuju kesana dari daratan Pulau Lombok. Tapi kapan ya?,” hati ini selalu bertanya – tanya. Pasti nanti ,”pikirku.

13610307651085955779
13610307651085955779

13610309401618897034
13610309401618897034

Ketika kulengkapi beberapa foto indah pulau ini, siapa sih yang tidak memimpikan ke tempat idaman kami ini. Pasir putih yang membentang luas, suasana alam yang sangat eksotis dan masih sangat alami serta air laut yang nampak jernih dan menyegarkan, suasana yang romantis dan tentunya jauh dari kehidupan kota sementara waktu. Idola banget rasanya tempat ini untuk dikunjungi. Naik cidomo (kendaraan kereta khas Lombok yang ditarik kuda) di pinggiran pantai atau pun jalan – jalan di sepanjang bibir pantai ini kayaknya sama – sama seru. Ingin rasanya mencoba segera.

Berbagai penawaran wisata ke tempat ini sangat banyak apalagi ditemani dengan penerbangan terbaik dengan menggunakan Garuda Indonesia http://www.garuda-indonesia.com pasti lebih nyaman dan perjalanan menjadi lebih menyenangkan. Apalagi menuju tempat idaman kami ini harus mendarat di Pulau Lombok terlebih dahulu, dan rute penerbangan ke tempat yang kami tuju pun merupakan destinasi penerbangan oleh Garuda Indonesia http://www.garuda-indonesia.com. Beruntung rasanya jika ini terwujud.

Masih banyak cerita yang ingin aku rajut di pulau kecil ini, menikmati perjalanan dengan orang terkasih tentu sangat menyenangkan. Ditambah dengan diving dan snorkeling yang patut juga dicoba, tantangan pastinya. Berpegangan tangan sambil bercerita tentang kehidupan di masa yang akan datang di pinggir pantai, menikmati pemandangan laut dan aroma air laut, makan bersama, berkeliling pulau mungil ini, menikmati keeksotisan dunia bawah laut dan berfoto ria di setiap moment, Gili Terawangan tempatnya. Gili Terawangan tetap pilihannya. Pulau Impian merajut kasih di sela – sela kesibukkan kami berdua.

Bahkan, sepintas berpikir bahwa kelak dia akan melamarku di Pulau Impian kami ini. Semoga menjadi bagian cerita hidupku di masa yang akan datang dan menjadi bagian dari waktu yang akan kulewati bersama ceritaku di “Journey of Love” ini. Gili Terawangan, I’m coming !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun