Mohon tunggu...
Aryu Qquh
Aryu Qquh Mohon Tunggu... -

hidup terlalu singkat jika hanya berbicara tentang aku dan aku. padahal hidup tidaklah sesempit kata "aku", masih ada "dia","kita","mereka"."kamu" dan masih banyak yang lain. maka belajarlah untuk mengenal kita semua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hening Cintaku

8 Maret 2013   15:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:06 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1362756074761134592

Meski sejuta kata cinta telah tertata Takkan cukup untuk menguraikan arti cinta Meski sejuta kisah cinta telah dibeberkan Namun masih saja menarik untuk diceritakan Meski sejuta lagu cinta telah diperdendangkan Namun takkan pernah jemu untuk diperdengarkan Cinta datang meski aku tak meminta Rindu hadir meski aku tak mengharap Ntah dari arah mana ia menghampiri Seketika ada rindu yg tersimpan Untuk dia yang datang membawa angin cinta Menghempasku dalam buaian kesejukan Menggebu menyelusuri tiap sudut qalbu Sesak menahan rindu menjadi bagian di tiap hela nafas Cinta datang dengan sejuta senyuman Membawaku pada berjuta harapan Memberi warna di setiap sudut kehidupan Sedih, kecewa lenyap tersapu kehangatan cinta Tergantikan oleh rindu yang menghujam di kedalaman hatiku Ku rangkai kata demi kata sebagai bukti seperti itulah perasaanku. Kutuangkan setiap emosi diatas kertas suci, bersih Yang kemudian ternoda karena keegoisanku Semakin hari Semakin tak mampu aku menjelaskan Dalamnya rindu yang terpendam di lubuk hati Dada yang kian sesak seakan aku berada di ruang tertutup tak bercelah. Dunia menjadi tak menentu, sebentar gelap sebentar terang Langit yang biru nampak melepuh hujan yang lebat terasa begitu nikmat Ratusan kata yang telah ku rangkai Belum juga meredamkan Apa yang bergejolak di dalam jiwa Membuat anganku melayang jauh ke depan Berharap waktu cepat berlalu Oh Tuhan, bagaimana seharusnya aku? Dengan apa aku alihkan perasaan ini Hingga rindu tak lagi mengikuti tiap detak jantungku Bukan aku ingin mematikan benih cinta yang sedang tumbuh subur di hatiku Hanya saja, aku ingin menyimpannya untuk sementara waktu Hingga saatnya, Allah  menghalalkan cinta yang sebelumnya haram.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun