Bugh... suara itu terdengar hampir setiap hari, terutama malam.
"wah.. ada alpukat jatuh," aku melihat ke luar jendela dan mencari sumber suara
rumah yang aku tinggali bertetangga dengan rumah yang tidak berpenghuni. di halaman rumahnya yang terletak di sepanjang timur rumah kami, tumbuh beberapa pohon denga buah yang berbeda. ada yang berbuah rambutan, durian dan alpuket. tapi sangat disayangkan karena ketiga pohon tersebut acapkali diabaikan.
seperti musim rambutan kali ini. dari balik jendela kamarku, banyak sekali bulatan merah yang berserakan di bawah pohon. tidak terawat lalu hitam dan membusuk.
"mending rambutannya buat kita aja ya..." gurau aku dan teman-temanku melihat rambutan.
"yang punya rumah katanya sudah meninggal dunia, sedangkan anaknya tinggal di jakarta. jadi rumahnya tidak terawat." salah satu temanku menjelaskan
coba boleh kami metik, barangkali sekarang sudah habis di makan aku dan teman-temanku. begitu juga dengan alpukat dan durian. banyak alpukat yang jatuh dan membusuk.
dan suara yang lebih besar dari jatuhnya alpukat lebih menggoda aku dan teman-temanku. yaitu durian yang aromanya sampai ke hidung kami.
dan hari ini, beberapa orang sedang mengambil alpukat dari pohonnya, mereka mewadahi alpukat dengan karung. barangkali orang-orang itu diminati tolong oleh pemilik rumah.
ingin sekali menyapa mereka lalu meminta alpukat tersebut. hehew tapi, gak berani.
jadi ya, cukuplah dengan menelan ludah.