Submitted by Aryudha Jaka Sulistyo
wed, 12-07-2023
Pandemi covid-19 banyak meninggalkan banyak dampak buruk dimasyarakat dunia terutama Indonesia. Salah satunya pada area greenhouse di Kecamatan Gondang Desa Kebontunggul Kabupaten Mojokerto. Terbengkalai akibat pandemi Covid-19 sudah tidak ter urus banyak tanaman yang mati karena kekurangan air. Tanaman toga di desa Kebontunggul sendiri menjadi salah satu ikon dari desa ini. Pada tanggal (7-06-2023) saya dan kelompok Subtema saya mendapatkan ide untuk membuatkan alat sensor kelembapan tanah yang terhubung ke alat fertigasi dari kelompok Subtema inovasi.Â
Saya mengundang audience dari karang taruna desa Kebontunggul untuk saya berikan penjelasan tentang bagaimana cara melakukan pendataan dan bagaimana alat sensor kelembapan tanah bekerja agar lebih efisien. Sebelum itu saya sudah melakukan pendataan di greenhouse melakukan perekaman data dengan interval waktu tertentu pada alat sensor kelembapan tanah untuk mengetahui seberapa kering atau basahnya tanah di dalam greenhouse. Gunakan data tersebut untuk memahami kondisi kelembapan tanah dan mengambil keputusan pengelolaan air yang tepat.
Pendataan alat sensor kelembapan tanah membutuhkan perencanaan yang baik, perawatan yang baik, serta data analisis yang tepat, serta data analisis yang teliti. Dengan melakukan langkah langkah ini, informasi yang diperoleh dari alat sensor dapat memberikan wawasan yang berharga dalam pengelolaan kelembapan tanah dan penggunaan air yang efisien.
#untagsurabaya
#ecocampus
#kitauntagsurabaya
#untukindonesiaÂ
#untagsurabayakeren