Mohon tunggu...
ary image
ary image Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Melihat dunia dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Diskusi Bang Zoel Institute, Mahasiswa Diminta Kritis Jelang Pilkada 2024

10 Juli 2024   18:14 Diperbarui: 10 Juli 2024   18:19 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TANGERANG - Mahasiswa di Kabupaten Tangerang diminta kritis menjelang tahapan Pilkada Serentak 2024, sehingga diharapkan nantinya dapat memilih pemimpin yang terbaik sesuai harapan rakyat.

"Suka tidak suka, baik pemimpin tingkat Kabupaten maupun Provinsi akan mempengaruhi nasib kita lima tahun ke depan," kata Zulpikar atau sapaan Bang Zoel kepada awak media. Selasa, (9/7/2024).

Hal tersebut dikatakan pada Diskusi Bang Zoel Institute bertajuk: Bedah buku pegiat demokrasi dalam catatan pers di Pemilu 2024, yang dihadiri narasumber Subandi Musbah Direktur Visi Nusantara, Intan Nurul Hikmah dan Sintia Aulia Rahmah Tokoh Perempuan Kabupaten Tangerang di Teras Cafe Tigaraksa.

"Kita tidak boleh salah pilih pemimpin. Jika pemimpin yang terpilih tidak memiliki kapabilitas, maka kebijakan publiknya akan kacau dan menyusun APBD secara ugal-ugalan," sambung Bang Zoel.

Menurut Bang Zoel, "Jika pemimpin daerah tidak Pancasilais, maka ia hanya akan memikirkan kepentingan sendiri dan tidak berpihak pada kepentingan orang banyak serta alergi terhadap kritik," ujarnya.

"Tata kelola pemerintahan yang baik dan demokratis, setidaknya memenuhi tiga prinsip yakni akuntabilitas, transparansi dan partisipasi publik," tambahnya.

Senada yang dikatakan dengan Bang Zoel, Subandi Musbah Direktur Visi Nusantara menegaskan gerakan mahasiswa menjadi kekuatan civil society di tengah kuatnya dominasi negara sebagai penyeimabang.

"Pemerintah ini dibangun dengan koalisi, jadi harus tetap ada mekanisme chek balance dan itu salah satunya diperankan oleh mahasiswa sebagai kekuatan civiel society," pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun