Mohon tunggu...
Rizky Fahreza
Rizky Fahreza Mohon Tunggu... -

senang membaca , senang menulis dan senang berkomentar\r\nApapun yang terjadi kami tetap melayani\r\nCinta kerja dan \r\nharmoni

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Naikkan Harga BBM

8 Juni 2013   04:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:22 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hhhmmm ….pemerintah berencana mau menaikan harga , di forum kompasiana ini saya rasa banyak yang menolak kenaikan BBM ini dan saya rasa sedikit yang setuju dangan rencana pemerintah ini .

saya sendiri menolak dengan keras untuk kenaikan harga BBM , jangan samakan harga bbm di kota dengan di pelosok , jangan samakan harga bbm di jakarta dan pulau jawa sekitarnya dengan di pelosok kalimantan papua , sumatera , dan wilayah pelosok nusantara lainnya , apakah ada cara untuk mengatasi bocornya salah subsidi di BBM ini , saya pernah tinggal di jakarta , bogor , bekasi tangerang dan surabaya , begitu padatnya jalan jalan di kota tsb dengan mobil dan motor , dan haqul yakin semuanya mengkonsumsi premium.

saran saya untuk masalah ini adalah seluruh spbu yang ada sekarang ini hanya boleh di suplay pertamax oleh pemerintah / pertamina dan menghentikan suplay premium sekarang juga ke seluruh spbu agar mobil mobil yang ada sekarang ini ( baik yang punya orang tajir maupun orang fakir ) hanya mengkonsumsi pertamax dan tidak lagi mengkonsumsi premium , bagaimana dengan yang punya motor , angkot ( kan mereka mayoritas orang fakir , kelas menengah dan kelas menengah keatas , padahal banyak juga orang tajir yang punya motor dan angkot ) , solusinya adalah pemerintah membangun spbu minimal 1 maksimal 2 spbu di setiap kecamatan yang khusus menjual premium dan hanya motor dan angkot yang boleh masuk ke spbu tsb , bagaimana kalau lokasi spbu tsb jauh dari tempat tinggal , jauh dari tempat kerja , jauh dari terminal , ya resiko .... , kalau mau cepet , tidak ngantri dan tidak mau resiko ya silakan beli pertamax yang lokasi lebih dekat , insyaallah solusi tersebut tingkat kebocoran subsidi BBM nya tidak terlalu parah dan insyaallah tepat sasaran.

salam hangat dari saudaramu di pelosok bumi kalimanatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun