Mohon tunggu...
Sukaryo Wagiya
Sukaryo Wagiya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Menyusun Wilkerstat dengan QGis, ArcGis, dan SW Maps

4 Desember 2018   14:24 Diperbarui: 4 Desember 2018   14:34 8963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk perbaikan digitasi SBS perlu dilakukan identifikasi terhadap BS yang dilakukan sub blok. Setelah diketahui BS yang dilakukan sub blok, langkah berikutnya adalah membuat polygon sesuai bentuk SBS seperti pada peta analog.

Jumlah blok sensus di Kabupaten Rembang sebanyak 2.233 BS, akan tetapi dengan penambahan SBS SE2016 maka jumlah wilkerstat yang diperbaiki menjadi sebanyak 2.275 yang tersebar di 14 Kecamatan. Dengan demikian untuk mempercepat proses perbaikan digitasi wilkerstat dilakukan pemecahan wilkerstat tersebut ke dalam masing-masing kecamatan dengan menggunakan QGis.

Setelah proses perbaikan digitasi wilkerstat selesai, berikutnya adalah proses penggabungan peta digital dari 14 kecamatan dengan menggunakan ArcGis untuk kemudian dilakukan cleaning dengan membersihkan celah antar polygon dan adanya polygon yang beririsan dengan polygon lainnya.

Hasil peta digital yang telah dilakukan proses cleaning selanjutnya dilakukan pembuatan peta WA-Sementara dan WB-Sementara dengan menggunakan template layout yang sudah ada menggunakan QGis. Peta WA-Sementara, WB-Sementara, dan peta digital ini adalah hasil dari kegiatan penyusunan wilkerstat.

5. Kesimpulan dan saran

Kegiatan penyusunan wilkerstat yang dilaksanakan tahun 2018 merupakan persiapan kegiatan pemetaan 2019 untuk pencacahan SP2020. Untuk mempermudah kegiatan penyusunan wilkerstat BPS menggunakan teknologi geospasial yang merupakan upaya BPS untuk melakukan perbaikan kualitas data yang dihasilkan, serta meningkatkan kualitas diseminasi data. Penyusunan wilkerstat sangat diperlukan untuk kegiatan sensus dan survey serta untuk mempermudah penyusunan metodologi, analisis, dan diseminasi kegiatan sensus dan survei.

Pembentukan blok sensus SP2010 dengan menggunakan basis SLS untuk menentukana muatan memiliki kelemahan pada batas luar BS. Untuk wilayah pemukiman yang menggunakan batas imajiner menyulitkan penentuan jumlah muatan. Pada beberapa BS terdapat beberapa rumah yang terpotong oleh batas imajiner BS. Selain itu pada pemukiman padat penduduk, dimungkinkan petugas sensus atau survei rentan memasukkan rumah tangga dari BS yang berdekatan. Sehingga untuk blok sensus SP2020 lebih tepat menggunakan batas jelas untuk mempeoleh jumlah muatan yang jelas, sehingga dapat menghasilkan analisis yang tepat.  Pertimbangan menggunakan batas jelas ini untuk memudahkan analisis data dan penyajian data, karena analisis dan penyajian data yang dilakukan selama ini dilakukan sampai tingkat wilayah admisnitrasi, tidak blok sensus. Wilkerstat yang dihasilkan oleh BPS harus operasional untuk kegiatan sensus dan survei.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun