Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang memberikan ancaman serius terhadap lingkungan karena jumlahnya yang terus meningkat serta termasuk sampah yang sulit untuk terurai secara alami. Ada berbagai macam sampah plastik, di antaranya yaitu sampah yang berasal dari rumah tangga seperti botol plastik, gelas plastik, tas plastik, bungkus kopi, kaleng dan masih banyak lainnya.Â
Sampah-sampah ini dapat didaur ulang untuk menjadi suatu hal yang bermanfaat, contohnya membuat kerajinan tangan berbahan sampah. Kerajinan tangan adalah suatu bentuk kreativitas yang memungkinkan seseorang untuk membuat berbagai objek atau benda dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia, seperti kertas, kayu, atau bahan lainnya.
Ada 2 jenis kerajinan tangan yang kami buat, yaitu dreamcatcher dan pencil case. Dreamcatcher adalah suatu bentuk kerajinan tangan yang berasal dari suku Indian Ojibwe. Konon, dreamcatcher dapat menyaring mimpi sehingga hanya mimpi baik yang akan masuk ke alam pikiran kita ketika tidur. Mimpi buruknya akan terjebak dalam jaring-jaring dreamcatcher kemudian dihapus oleh sinar matahari pagi.Â
Sedangkan pencil case adalah sebuah tempat atau wadah yang dapat digunakan untuk menyimpan pensil, pulpen, spidol atau barang-barang kecil lainnya agar tidak berserakan. Alat dan bahan yang digunakan dalam membuat dreamcatcher yaitu bungkus kopi, sedotan, double tape, gunting dan benang wol. Sedangkan alat dan bahan yang dgunakan dalam membuat pencil case yaitu sedotan plastik, botol plastik, gunting dan double tape.
Ada beberapa kelebihan dari kerajinan tangan berbahan sampah plastik ini yaitu sebagai berikut. 1) Mengurangi limbah plastik yang terbuang sembarangan, 2) mengeluarkan kreativitas peserta didik dalam berkreasi, 3) tidak hanya kreativitas tapi juga memiliki kegunaan sebagai kotak pensil, dreamcatcher, gantungan pintu, vas bunga, 4) menghemat biaya karena mudah ditemui dimanapun, 5) menjadi produk unik yang dapat dimanfaatkan dengan baik.
Adapun kekurangan dari kerajinan tangan berbahan sampah plastik ini yaitu sebagai berikut. 1) Menghabiskan banyak waktu yang terbuang untuk membuatnya, 2) sulit mencari limbah plastik yang sesuai dengan produk yang akan dibuat, 3) kualitas produk yang tidak bisa disamakan dengan produk kerajinan tangan lain, 4) kegunaan dari limbah plastik yang memiliki batasan tidak umum, 5) jika dijual, tidak semua orang tahu nilai dari produk yang berasal dari limbah plastik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H