Mohon tunggu...
Ary langga
Ary langga Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keras dan Kaku

5 Mei 2019   06:15 Diperbarui: 5 Mei 2019   06:28 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua kata diatas menggambarkan siapa saya. KERAS DAN KAKU , Ia benar itu adalah saya. Saya KERAS dalam segala hal, tak peduli cuaca hari ini cerah atau mendung saya tetap KERAS. Bahkan saking kerasnya saya memilih tinggal sendiri, dirumah kontak an yg akhir tahun ini abis, tidak punya kerja untuk nafkah, dan dengan sakit stroke yg menemani. Upst...bisa dibayangkan ngak ? Kayak nya saya gila dengan keputusan ku. 

Walaupun keluarga semua sudah mengajak pulang ke makassar untuk penyembuhan ku. Tapi saya tetap pada pendirian ku , tinggal di jakarta walaupun dengan semua kondisi. Dan saya KAKU, kalo sudah tidak suka, ya sudah ,saya tinggalkan bahkan tidak dihiraukan sama sekali. 

Begitulah saya , sehingga tidak heran tubuhku sekarang menjadi KERAS DAN KAKU pada tangan dan kakiku sebelah kanan. Seperti robot kalo saya bergerak. Saya sering becanda dengan anakku , de..lihat ini tangan robot ..kata ku. Dan anakku pun tertawa.

Saya menyadari kini, hidup ku seperti ini, karena sikap dan prilaku yg saya perbuat. Yang jadi masalah adalah sikap kerasku ini menjadikan ku kaku dalam mengambil keputusan. Seandainya keras saja, tidak masalah. Tapi ini ,sudah keras ,saya kaku pula. Inilah yg menjadikan tangan dan kakiku mengunci seperti tidak bisa bahkan susah untuk digerakkan. 

Ya Allah, saya baru menyadari nya kini. Jadi sikap saya yg keras dan kaku itu akan MENGUNCI saya dan tidak bisa kemana mana. Inilah bahaya nya. Saya TERKUNCI , saya tidak bisa kemana mana. Begitu juga dengan cara berpikirku. Pikiranku TERKUNCI, saya tidak menemukan jalan keluar dari semua persoalan.

Lalu saya harus bagaimana ?

Inilah yg harus saya kerjakan dan menjadi pekerjaan rumah bagi saya. Saya yakin saya bisa . Saya harus Bisa sembuh dari semua itu. 

Bagaimana adalah yg bisa kasi saran buatku ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun