Muncul pernyataan di media, bakal calon presiden (Capres) Anies Baswedan menyebut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menerima tekanan hingga ancaman dalam memutuskan untuk mendukung dirinya di Pilpres 2024. Â Kendati mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak menyebut secara terang siapa sosok pengancam itu, Jurnalis Senior Hersubeno Arief mampu menebaknya.
Hersubeno menduga salah satu dari tiga orang menteri yang menjabat sebagai ketua umum (Ketum) Parpol bisa jadi merupakan sosok yang dimaksud Anies.
Berita tersebut menginformasikan tentang dugaan tekanan dan ancaman yang diterima oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam memutuskan untuk mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Anies sendiri tidak secara langsung menyebutkan siapa yang melakukan tekanan dan ancaman tersebut, namun Hersubeno Arief, seorang jurnalis senior, menduga bahwa salah satu dari tiga orang menteri yang menjabat sebagai ketua umum partai politik mungkin menjadi sosok yang dimaksud Anies.
Meskipun tidak ada bukti konkret yang disajikan dalam berita tersebut, hal ini menunjukkan adanya spekulasi dan ketidakpastian dalam politik yang masih berlangsung di Indonesia. Pada saat yang sama, hal ini juga menunjukkan pentingnya dukungan partai politik dalam kampanye politik dan upaya untuk memperoleh kemenangan dalam Pilpres.
Secara teori, menteri sebagai pejabat pemerintah tidak  memiliki kekuatan untuk menekan partai politik secara langsung. Namun, dalam praktik politik, ada kemungkinan bahwa menteri atau pihak lain yang memiliki pengaruh politik dan kekuasaan yang dapat menggunakan berbagai taktik untuk mempengaruhi partai politik, termasuk melakukan tekanan atau iming-iming untuk mendapatkan dukungan politik.
Namun, perlu diingat bahwa hal ini hanya bersifat spekulatif dan belum ada bukti konkret yang menyatakan bahwa menteri atau pihak lain memang melakukan tekanan atau iming-iming terhadap PKS. Oleh karena itu, pernyataan tersebut perlu dinilai secara hati-hati dan memperhatikan kebenarannya sebelum mengambil kesimpulan.
Saat ini, belum ada indikasi konkret yang dapat menunjukkan adanya penjegalan Anies Baswedan untuk menjadi calon presiden di Pilpres 2024. Namun, dalam konteks politik, tidaklah jarang terjadi pihak-pihak yang mencoba mempengaruhi atau menghalangi kandidat tertentu untuk maju dalam pemilihan umum.
Selain itu, dalam politik, suatu hal dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada dinamika dan kepentingan politik yang terjadi di suatu waktu. Oleh karena itu, perlu diingat bahwa situasi politik dapat berubah dengan cepat dan kandidat tertentu dapat mengalami perubahan dalam dukungan politik atau popularitasnya.
Sebagai warga negara yang baik, sebaiknya kita mengikuti perkembangan politik dengan kritis dan objektif, serta memperhatikan sumber informasi yang terpercaya dan akurat.