Mohon tunggu...
Ari Kurniawati
Ari Kurniawati Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Simply complicated

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tato

7 Oktober 2011   18:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:13 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Wow... Saya selalu terkagum-kagum setiap kali melihat gambar rajah di kulit. Indah, menunjukkan identitas empunya. Tato mengandung misteri, filosofi, maksud, angan dan segudang pemikiran si pemilik. Saya percaya mereka yang merajah kulit tubuhnya adalah orang-orang dengan pribadi tangguh. Yaaa setidaknya mereka memiliki karakter kuat.

Tato masih dipandang negatif oleh mayoritas masyarakat. Anda pasti setuju jika tato identik dengan premanisme, kriminalitas, kejahatan yang membuat orang bergidik ngeri melihat seseorang dengan tato di badannya. Tapi tato adalah seni aktualisasi diri dimana seseorang dituntut untuk selalu konsisten.

Ya.. Tato bukan hal budaya populer yang bisa anda pakai ketika anda suka kemudian dilepaskan begitu trend berakhir.  Tato adalah identitas anda, begitu tulis seorang teman dalam blognya http://t.co/jnK6yXJT. Well, that's right. Anda harus berpikir matang untuk memutuskan merajah tubuh anda. Meski sekilas nampak sederhana, namun merajah kulit tak sesederhana yang anda bayangkan.

You have to be consistent and responsible. Tato adalah keputusan besar, karena efeknya jangka panjang. Anda harus bertanggung dengan keputusan anda ini. Sanksi sosial masih menjadi momok bagi pemilik tato di negeri ini. Meski sudah mulai awam orang memilik tato, namun adat timur belum benar-benar ramah terhadap tato. Bahkan dengan kenyataan bahwa rajah dimiliki juga oleh suku Dayak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun