Mohon tunggu...
Arya WijayaSaputra
Arya WijayaSaputra Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI

Pendidikan Matematika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle pada Pembelajaran Matematika

3 Juli 2023   12:00 Diperbarui: 3 Juli 2023   13:51 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok SMP I YAPIN CILEUNGSI

Pendidikan sangatlah berperan penting dalam kehidupan kita. Melalui pendidikan kita dapat mengetahui berbagai macam hal. Pendidikan menjadi salah satu hal yang utama yang dibutuhkan oleh manusia untuk menjalani kehidupan. Karena tanpa pendidikan mustahil seseorang dapat berkembang untuk maju. Matematika merupakan suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir, oleh karena itu matematika sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat pentingnya matematika, maka tidak boleh dibiarkan adanya anak-anak muda yang buta matematika. Kebutaan matematika yang dibiarkan menjadi suatu kebiasaan, membuat masyarakat kehilangan kemampuan berpikir dalam menghadapi masalah-masalah nyata. Kebiasaan yang sudah terjadi turun menurun akan membentuk pola pikir yang tidak berkembang dan menimbulkan ketertinggalan perubahan dunia yang begitu cepat ini.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika adalah model pembelajaran Learning Cycle yang berbasis konstruktivis, dimana dalam pembelajaran ini guru berperan  sebagai fasilitator yang dapat melatih siswa untuk membangun pengetahuan dan    konsep melalui tahapan mengeksplorasi pengetahuan awal, menyelesaikan dan  menjelaskan  masalah. Learning Cycle “5E” (siklus belajar) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada pelajar. Learning Cycle adalah salah satu model   pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalkan cara belajar dan mengembangkan daya nalar. Model pembelajaran Learning Cycle“5E” adalah model pembelajaran yang terdiri dari fase-fase atau tahap-tahap kegiatan yang diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif.

Fase-fase Learning Cycle “5E” yaitu Fase Pendahuluan ( Engagement), Fase Eksplorasi, Fase Penjelasan ( Explanation), Fase Elaborasi (Elaboration) dan Fase Evaluasi ( Evaluation ). Beberapa keuntungan diterapkannya pembelajaran Learning Cycle “5E” yaitu:

  • Pembelajaran berpusat pada siswa.
  • Kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna.
  • Menghindarkan siswa dari cara belajar menghafal.
  • Memungkinkan siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi pengetahuan melalui pemecahan masalah dan informasi yang didapat.
  • Membentuk siswa yang aktif, kritis dan kreatif.

              Jadi, Penerapan model pembelajaran Learning Cycle”5E” ini akan membuat peserta didik lebih aktif untuk mengkontruksi pengetahuan baru dan menemukan serta memahami konsep. Hal ini bertujuan agar konsep yang diperoleh tidak cepat hilang dan menjadi pembelajaran bermakna, sehingga peserta didik dapat termotivasi untuk belajar guna mempertinggi daya serap dan resensi belajar peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun