Matematika merupakan suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir, oleh karena itu matematika sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat pentingnya matematika, maka tidak boleh dibiarkan adanya anak-anak muda yang buta matematika. Kebutaan matematika yang dibiarkan menjadi suatu kebiasaan, membuat masyarakat kehilangan kemampuan berpikir dalam menghadapi masalah-masalah nyata. Kebiasaan yang sudah terjadi turun menurun akan membentuk pola pikir yang tidak berkembang dan menimbulkan ketertinggalan perubahan dunia yang begitu cepat ini.
Pendidikan sangatlah berperan penting dalam kehidupan kita. Melalui pendidikan kita dapat mengetahui berbagai macam hal. Pendidikan menjadi salah satu hal yang utama yang dibutuhkan oleh manusia untuk menjalani kehidupan. Karena tanpa pendidikan mustahil seseorang dapat berkembang untuk maju.Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika adalah model pembelajaran Learning Cycle yang berbasis konstruktivis, dimana dalam pembelajaran ini guru berperan sebagai fasilitator yang dapat melatih siswa untuk membangun pengetahuan dan konsep melalui tahapan mengeksplorasi pengetahuan awal, menyelesaikan dan menjelaskan masalah. Learning Cycle “5E” (siklus belajar) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada pelajar. Learning Cycle adalah salah satu model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalkan cara belajar dan mengembangkan daya nalar. Model pembelajaran Learning Cycle“5E” adalah model pembelajaran yang terdiri dari fase-fase atau tahap-tahap kegiatan yang diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif.
Fase-fase Learning Cycle “5E” yaitu Fase Pendahuluan ( Engagement), Fase Eksplorasi, Fase Penjelasan ( Explanation), Fase Elaborasi (Elaboration) dan Fase Evaluasi ( Evaluation ). Beberapa keuntungan diterapkannya pembelajaran Learning Cycle “5E” yaitu:
- Pembelajaran berpusat pada siswa.
- Kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna.
- Menghindarkan siswa dari cara belajar menghafal.
- Memungkinkan siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi pengetahuan melalui pemecahan masalah dan informasi yang didapat.
- Membentuk siswa yang aktif, kritis dan kreatif.
Jadi, Penerapan model pembelajaran Learning Cycle”5E” ini akan membuat peserta didik lebih aktif untuk mengkontruksi pengetahuan baru dan menemukan serta memahami konsep. Hal ini bertujuan agar konsep yang diperoleh tidak cepat hilang dan menjadi pembelajaran bermakna, sehingga peserta didik dapat termotivasi untuk belajar guna mempertinggi daya serap dan resensi belajar peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H