Begitu banyak manfaat berpuasa, teruslah berpuasa di setiap anda siap.
Tidak ada satu pun di antara kita bebas dari masalah sejak kita dalam kandungan. Mulai dari masalah dari diri kita hingga masalah akibat penolakan yang kita berikan terhadap perilaku orang lain terhadap kita. Segala macam masalah pasti hadir bagi kita yang sedang menjalankan kehidupan ini.
Seorang kaya memiliki masalah dalam menjaga kekayaannya atau memperbanyak kekayaannya, sedangkan seorang miskin bermasalah dalam mengais pundi materi dengan beragam cara untuk dapat makan, minum, istirahat yang layak. Semua lini kehidupan memiliki masalahnya sendiri, tidak usah dicari masalah pastilah ada dan hadir dalam kehidupan kita.
Dahulu di saat akses informasi terbatas kita tetap dapat hidup dengan mudah, namun saat ini di saat pesatnya kemajuan teknologi informasi, kehidupan kita malah menjadi sulit untuk bersikap, karena terlalu banyak pilihan untuk dipilih. Ini pun menjadi bagian dari masalah.
Tugas kita saat ini bukan mempermasalahkan masalah yang datang, namun lebih fokus untuk dapat mengatasi sang masalah yang datang tanpa kita undang dan selalu saja ada dalam beragam bentuk.
Penulis pernah mendapatkan masalah yang sangat membuat penulis menjadi menderita secara fisik dan batin. Penulis mengalami sulit tidur nyenyak, sulit menikmati makan atau makan hingga tak berselera, serasa ingin menyerah dalam kehidupan ini. Namun syukurlah di dalam batin ada saja buah pikiran yang mendukung untuk tetap hidup dan berani untuk menghadapi masalah yang hadir.
Melalui tulisan ini penulis ingin berbagi hal yang dapat membuat kita kuat dan keluar dari masalah kita. Semoga pembaca dapat mengambil hikmahnya dan juga dapat keluar dari masalah yang dihadapi sekarang.
Hal yang sangat membantu penulis waktu itu adalah kekuatan batin yang terlatih sebelum masalah hadir. Penulis sering berlatih puasa dengan tata cara keyakinan penulis, yaitu puasa makan di malam hari, puasa melihat pertunjukkan, puasa menggunakan perhiasan berlebih, wangi-wangian berlebih, puasa berkeluyuran di tempat-tempat yang kurang baik dalam pengembangan batin seperti hiburan malam, perjudian dan lainnya.
Puasa ini secara tidak langsung memberikan kekuatan dalam pengendalian indera penulis. Pengendalian indera ini ternyata bermanfaat untuk mengendalikan bentuk pikiran yang hadir dan sangat mempengaruhi kualitas batin kita. Perhatikanlah di saat pikiran kita penuh dengan pikiran negatif, rasakan batin kita, kita akan merasakan hal-hal negatif pula seperti kecewa, putus asa, sedih, khawatir berkelebihan, panik, bingung dan lainnya. Namun di saat pikiran kita menerima segala yang terjadi maka batin menjadi kuat maka muncul rasa berani, semangat, mau mencoba, tekun, penuh perjuangan, gigih dan bentuk batin positif lainnya.
Puasa yang kita lakukan khususnya para sahabat yang sedang berpuasa secara penuh atau sebagian di bulan Ramadhan ini tentu sangat penuh dengan pengendalian indera atau diri sehingga pikiran pun menjadi sangat kuat penuh dengan hal yang luhur alhasil dapat menguatkan batin dalam menghadapi segala rupa masalah.
Lihatlah suasana batin kita di saat kita berpuasa, batin layaknya sebuah kolam yang tenang, bening dan mendatangkan ketenangan. Gejolak batin pun tidak terlalu beriak, kita dapat melihat ke dalam kehidupan kita, kita pun dapat memahami kedalaman kehidupan kita yang terjadi hanyalah sekumpulan pembelajaran yang perlu kita lalui agar kita menjadi manusia yang terus lebih baik dalam kualitas batin kita.
Batin kita dapat memahami bahwa masalah yang hadir dalam hidup kita bukanlah sesuatu yang dapat menghentikan kehidupan kita, juga kita dapat memahami bahwa masalah yang hadir dalam hidup kita bukanlah sesuatu yang hanya hadir dalam hidup kita saja, namun 99,9% mahkluk hidup di dunia ini pun mengalami masalah dalam bentuk yang beragam. Dengan pemahaman ini maka kita sulit untuk membunuh karakter kita dan terus mengkonsumsi racun informasi yang menciutkan batin kita sehingga kita memutuskan untuk melenyapkan kehidupan kita.
Melalui puasa pun, kita dapat memahami bahwa masalah yang hadir dalam hidup kita adalah bagian dari hidup kita, sehingga kita tidak hanya menyalahkan keadaan atau orang lain, namun kita juga mendapat andil dalam kehadiran masalah tersebut. Jika kita melihat masalah menjadi bagian dari hidup kita, maka kita mengarahkan masalah itu menuju ke solusi karena kita dapat mengambil alih dengan merubah cara kita bersikap. Orang bijak pernah berkata,"Senano meter pun perubahan yang kita lakukan, pasti segala hal akan ikut berubah".
Misal kita bermasalah dengan fitnah yang datang dari orang yang bekerjasama dengan kita. Jika kita melihat fitnah ini sesuatu yang jauh dari kita bukan menjadi bagian dari kita, maka kita akan membenci mereka yang memfitnah kita, kita cari tahu siapa yang melakukannya sambil membawa benci dalam batin kita. Perhatikanlah kondisi batin kita jika demikian, kita terus membenci hingga kita menemukan orang yang memfitnah kita, bahkan setelah kita menemukan orang tersebut kita akan terus membenci orang ini entah sampai kapan kebencian itu sirnah.
Membawa benci dalam batin kita, itu seperti membiarkan kulit kita tersayat pisau tajam, luka mengangak, perih dan memancing kuman masuk ke dalam luka kita sehingga luka kita ini semakin lama semakin parah. Hal karena kita fokus kepada mencari tahu pisau mana yang telah melukai kulit kita, kita tidak fokus untuk mengobati sang luka yang perlu perawatan.
Namun jika batin kita menerima fitnah sebagai bagian dari kita artinya kita memahami bahwa fitnah ini terjadi tentu karena kita pun menyumbang untuk mendapatkan fitnah tersebut seperti karena kita dekat dengan atasan, dikenal banyak orang, sedang naik daun, penuh banyak kebisaan. Batin yang menerima ini tentu akan membantu kita untuk mengatasi fitnah ini dengan memperbaiki diri kita agar tidak terlalu menonjol dalam hal ini bukan berarti kita menurukan kualitas kinerja kita namun kita perlu merangkul orang lebih banyak agar memahami maksud baik kita.
Kita tidak perlu mencari tahu siapa yang memfitnah kita, kita cukup melakukan perubahan kecil dalam perilaku kita, dengan lebih banyak merangkul orang-orang di sekitar kita. Kita melihat fitnah sebagai batu loncatan untuk meningkatkan diri agar lebih baik lagi di kemudian hari. Ini adalah bagian dari nano meter perubahan kita dan mengarahkan kita ke perubahan yang menuju solusi.
Prbadi yang terkendali melalui latihan berpuasa adalah pribadi yang solutif, penuh kreasi untuk hadapi hidup yang singkat dan kaya dengan masalah ini. Untuk itu mari kita terus menjalankan puasa baik itu di bulan baik Ramadhan atau di hari-hari di bulan-bulan lainnya, jadikanlah berpuasa sebagai bagian aktivitas kita.
Melalui puasa, kita dapat menyelami makna luhur kehidupan kita, karena puasa mengendali nafsu untuk berkeliaran di saat nafsu terkendali di saat itulah kita dapat melihat keluhuran batin kita sebagai seorang manusia, makhluk yang berpikiran luhur. Kualitas kemanusiaan kita akan bergemilang dan memancarkan cahaya yang menyejukan untuk kehidupan kita dan orang di sekitar kita.
Selamat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan untuk para sahabatku dimana pun kalian berada. Semoga ibadah ini membawa kita menuju ke kehidupan yang lebih berkualitas dalam kebahagiaan dan kesejahteraan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Â