Mohon tunggu...
aryavamsa frengky
aryavamsa frengky Mohon Tunggu... Lainnya - A Passionate and Dedicated Educator - Dhammaduta Nusantara

Aryavamsa Frengky adalah seorang pembelajar, pendidik, juga pelatih mental untuk diri sendiri dan banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Seni Mendidik Remaja

21 Maret 2024   19:04 Diperbarui: 1 April 2024   09:26 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa SMA. (Pixabay via KOMPAS.com)

Menjadi pendidik untuk murid usia remaja memiliki seni tersendiri. Jika kita terlalu keras mereka mengeras dan jika kita terlalu lunak mereka semena-mena. 

Menghadapi remaja saat ini tidak cukup hanya melakukan pendekatan kepada sang murid saja, namun juga kepada orangtua murid juga, karena orangtua murid memiliki potensi untuk meledak-ledak kepada pendidik jika terberdaya oleh rayuan putra-putri mereka yang pandai memutar balik fakta.

Pendidik di usia remaja, perlu sekali memastikan kerja sama yang baik berupa kesepakatan bersama dengan para orangtua murid yang memiliki tujuan yang mulia terhadap putra-putri mereka. 

Sekolah wajib untuk memastikan para orangtua memiliki visi yang sejalan dengan visi sekolah, dan memahami secara lengkap apa saja yang akan dilakukan di sekolah yang suatu saat akan membuat putra-putri mereka berontak, menolak dan bahkan melawan atas pendidikan karakter yang diberikan oleh sekolah.

Orangtua dan sekolah wajib memahami bahwa segala yang mereka lakukan tetap dalam koridor pendidikan bukan peloncoan atau kekerasan sepihak. Tata cara yang ditetapkan oleh sekolah perlu disosialisasikan kepada orangtua terkait pembentukan karakter yang kelak dilakukan di sekolah. 

Pembentukan karakter memang memiliki risiko yang mendatangkan tekanan bagi para murid yang terbiasa dengan kemanjaan dan kemudahan yang didapat di rumah.

Jika orangtua tidak sepakat terhadap hal yang direncanakan untuk dilakukan dalam pembentukan karakter murid, orangtua dapat memutuskan untuk tidak bergabung dengan sekolah sejak awal, daripada orangtua ini merepotkan pihak sekolah dengan segala macam caranya untuk menolak dan membantah segala hal yang dilakukan sekolah dalam pembentukan karakter murid.

Berdasarkan pengalaman penulis, ketika kita tegas terhadap orangtua dan murid, malah sekolah mendapat tempat yang baik untuk fokus dalam mengembangkan para murid menuju beragam prestasi yang dapat dicapai oleh para murid. 

Setiap kali ketegasan ini disampaikan dengan baik kepada para orangtua dan murid secara langsung di awal sebelum penerimaan murid, adalah suatu awalan yang baik dan memberikan penguatan untuk langkah besar lainnya di kemudian hari.

Pendidik pun perlu menyelesaikan juga masalah pribadi mereka dalam hal ini terkait dengan pengembangan mental mereka. Pendidik wajib menyadari bahwa mereka pun perlu sehat secara mental agar dapat memberikan pendidikan berkualitas. Bagaimana memahami kesehatan mental kita? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun