Mohon tunggu...
Abang Eddy A
Abang Eddy A Mohon Tunggu... Foto/Videografer - PNS

Pernah bekerja sebagai Analis Pengembangan Sarpras PAUDNI dan bergiat di lembaga pengkajian dan peradaban Islam, Tajdid Institute. Saat ini tinggal di Portsmouth, UK.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nikita

29 September 2012   00:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:31 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1348879951299362159

untuk NM [caption id="attachment_215196" align="alignleft" width="113" caption="arsipberita.com"][/caption] ini tentang suatu sore, disaat tukang ojeg dan pedagang kaki lima diskusi soal seberapa renyah tubuhmu. sesaat aku menahan air liur. sebagai lelaki yang lelah sesekali ada aku mampir kedalam  khayalan-khayalan hina. tapi nikita, tak seperti tukang ojeg dan pedagang kaki lima itu, resam tubuhmu tak mampu palingkan aku dari putih yang memancar dari matamu. ah, cahaya kecil itu, memudar seluruh khayalan hinaku. disana. dimatamu. aku lihat. perempuan semampai tertatih-tatih mencari jalan pulang. sumber : http://ayahrashif.blogspot.com/2012/09/nikita.html#!/2012/09/nikita.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun