Mohon tunggu...
Ramadhanu Arya K
Ramadhanu Arya K Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengatasi Krisis Iklim Global

26 November 2024   15:36 Diperbarui: 26 November 2024   15:39 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Polusi Sampah Plastik Yang Tidak Dapat Didaur Ulang: Gas metana yang berasal dari plastik yang terkena sinar matahari dikatakan sebagai salah satu penyebab utama perubahan iklim, hal ini berhubungan dengan peningkatan pemanasan global. Sampah yang setiap hari dihasilkan manusia terutama sampah-sampah yang tidak bisa didaur ulang seperti styrofoam dan plastik juga menjadi sumber lain dari emisi CO2.

Boros Penggunaan Listrik: Pemborosan listrik membuat cadangan energi listrik menjadi semakin menipis karena energi listrik memerlukan pembakaran batu bara sehingga meningkatkan pemanasan global.

Polusi Udara Akibat Asap Industri Pabrik: Industri pabrik menyebabkan banyaknya asap yang yang dihasilkan, dan dapat mengakibatkan polusi udara yang akan membuat lingkungan tercemar dan terjadinya pemanasan global.

Penebangan Pohon, Kerusakan, dan Pembakaran Hutan: Perusakan hutan akan menyebabkan pemanasan global, karena hutan memiliki fungsi menyerap gas karbondioksida, dan hutan merupakan penghasil oksigen.

Penggunaan Chlorofluorocarbon (CFC) Secara Berlebihan: Chlorofluorocarbon (CFC) adalah suatu bahan kimia yang diproduksi untuk berbagai kebutuhan peralatan rumah tangga seperti AC atau pendingin ruangan dan kulkas. Zat kimia ini dapat mengakibatkan penipisan lapisan ozon.

Dampak dari perubahan iklim dari lingkungan, sosial, kesehatan, hingga ekonomi, dampak perubahan iklim ini bisa dirasakan di berbagai bidang:

Secara Lingkungan: Permukaan laut meningkat, gletser mencair, CO2 di udara meningkat, hutan dan satwa liar menurun, dan kehidupan air juga terganggu. Selain itu, diperkirakan jika perubahan ini terus berlangsung maka banyak spesies tumbuhan dan hewan akan punah.

Secara Sosial dan Kesehatan: Rusaknya lingkungan akan secara langsung mendatangkan malapetaka pada mata pencaharian dan komunitas masyarakat. Baik itu cuaca ekstrem yang akan mempengaruhi membuat cuaca sangat dingin atau sangat panas, menurunnya kualitas dan kuantitas air, hingga efek samping bagi kesehatan dari pemanasan global.

Secara Ekonomi: Bagi dunia bisnis, perubahan iklim berdampak pada meningkatnya risiko operasional bisnis dan bangunan seperti meningkatnya rembesan air di dalam gedung akibat meningkatnya curah hujan. Belum lagi karena perubahan pola cuaca yang mengakibatkan kelangkaan bahan baku untuk bahan pangan, pakaian dan produk lainnya, akan menciptakan perubahan drastis pada jumlah dan kenaikan harga pasokan.

Perubahan iklim merupakan perubahan substansial iklim bumi yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu, dan dapat merubah suhu bumi menjadi lebih hangat, menjadi lebih panas atau kering, bahkan menjadi lebih dingin atau basah. Perubahan iklim dapat terjadi apabila perubahan sistem iklim bumi dapat menyebabkan pola cuaca yang berbeda dari cuaca sebelumnya, dan bertahan selama beberapa tahun, dekade, bahkan beberapa abad. Namun, perubahan iklim yang terjadi pada akhir-akhir ini merupakan perubahan iklim terparah dan belum pernah terjadi sebelumnya. Faktor utama terjadinya perubahan iklim adalah aktivitas manusia yang meningkat seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi. Untuk menangani perubahan iklim, dibentuklah organisasi-organisasi internasional yang membahas isu perubahan iklim, beberapa diantaranya adalah IPCC dan UNFCCC.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun