Mohon tunggu...
Arya Rizki Darmawan
Arya Rizki Darmawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Fakultas Teknik UNLAM

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hadiah Untuk Ibuku

15 Agustus 2011   08:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:46 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Saraaahhh..Ayo cepat bangun...Kamu nanti telat sekolah lho...” Ibu membangunkan aku.

“Aduh Ibu...Huuuuaaaaaahhhh......Aku masih ngantuk Bu...”

“Jangan begitu Sarah...Ayo cepat bangun..” Ibu menggoyang-goyangkan tubuhku..

“Iya..iya aku bangun Bu......” Ucapku sambil terbangun dari tidur.

Aku pun berjalan menuju kamar mandi dengan kantuk di kepalaku. Hoam....Aku menguap sesekali. Huh, mengapa Ibu selalu membangunkan aku setiap pagi. Hari libur pun aku di bangunkan pagi. Aku kan masih ngantuk banget..

Brrr... Dingin sekali airnya...Habis mandi mataku jadi segar. Kantukku pun jadi hilang seketika.

“Ibuuuu.....” Teriakku memanggil Ibu.

“Iya, ada apa nak?” Tanya Ibu menghampiriku.

“Baju Sarah mana bu? Hari ini Sarah harus pakai baju batik ke sekolah.” Ucapku sambil mencari-cari di lemari baju.

“Sarah, bajumu kan sudah Ibu siapkan di belakang pintu. Ini bajunya.” Balas Ibu sambil memberikan baju kepadaku.

“Sarah, kamu kan sudah SMP, kamu harus bisa jadi mandiri ya. Jangan bergantung pada Ibu terus.” Lanjut Ibu menceramahi aku.

“Huhuhu..Iya Bu...” Jawabku sambil memakai baju.

Pagi ini aku berangkat ke sekolah. Saat di jalan aku bertemu dengan Eka, teman sekelasku.

“Sarah, kamu sudah ngerjakan tugas matematika?” Tanya Eka padaku.

“Oh itu, iya sudah..Kamu belum ya?” Balasku sambil menatap Eka.

“Hehehe..Iya nih aku kemaren gak sempat ngerjakannya. Aku lihat dong..” Jawab Eka dengan memohon kepadaku.

“Huh..Kamu selau begitu...Iya deh karna kamu temen baikku, aku pinjamkan buku PR ku.” Ucapku sambil mengeluarkan buku PR dari tas.

“Terima kasih ya Sarah temenku yang baik hati...Hehehehe...”Sambut Eka dengan penuh senyuman.

“Oh iya Sarah, besok kan hari ulang tahun Ibumu, kamu mau kasih apa?” Lanjut Eka sambil memasukkan buku PRku ke dalam tasnya.

“Astaga...Aku hampir lupa..Untung kamu ingatkan...Tapi aku mau kasih apa ya? Sedangkan uang tabunganku sudah sedikit.” Ucapku dengan bingung memikirkan kado untuk Ibu.

“Yah Sarah, kalau masalah uang aku bisa bantu..Aku ada sedikit tabungan di celenganku. Ntar sepulang sekolah kamu datang aja ke rumahku. Kita gabungkan uang kita bersama.” Jelas Eka sambil tersenyum lebar kepadaku.

“Oke...” Jawabku dengan mengacungkan jempol.

***

Sepulang sekolah aku langsung menuju rumah. Sesuai kesepakatan tadi, aku langsung mengambil celenganku lalu menuju ke rumah Eka. Di sana ternyata Eka sudah menungguku sambil memegang celengannya.

“Sarah...Ayo cepat ke sini...” Panggil Eka sambil melambai-lambaikan tangannya ke arahku.

Aku pun berlari ke arah Eka. Kami berdua langsung duduk di kursi rumah Eka. Kami bersama-sama membuka celengan kami.

“Sarah, berapa uang di celenganmu?” Tanya Eka kepadaku.

“Sebentar dulu.....Hmm hanya ada Rp 7000...” Jawabku sambil menghitung uang di celenganku.

“Yah Cuma Rp 7000. Kalau aku cuma ada Rp 12.000. Wah bisa beli apa dengan uang sedikit seperti ini Sar? “ Tanya Eka kepadaku.

“Hmm...Aku juga bingung.Total uang kita Rp 19.000. Mau di belikan apa ya?...Hmmm...” Balasku sambil menunjukkan jari telunjuk ke arah kepalaku.

“Ya sudah, kita bawa saja dulu uang ini ke pasar, siapa tau kita dapat ide di sana.”Ajak Eka sambil menarik tanganku.

***

Akhirnya, kami tiba di pasar. Kami banyak melihat barang-barang bagus di pasar. Kami pun mengitari seisi pasar. Hingga sampai aku melihat kain yang sangaaaaatttt bagus sekali.

“Eka..Eka....Lihat itu...Kainnya sangat bagus..” Ucapku sambil menarik baju Eka.

“Mana Sar?” Tanya Eka sambil melihat sekelilingnya.

“Itu Ka. Itu....”Sambil aku menunjuk kain tersebut.

“Wah bagus sekali kainnya. Ayo kita ke sana.” Jawab Eka, sambil berjalan ke arah toko kain itu.

***

“Permisi.....” Ucap kami berdua bersamaan.

“Iya dek, mau beli apa?” Tanya seorang penjual kain itu.

“Bu, kain ini bagus sekali. Berapa harganya? Tanyaku sambil memegang kain itu.

“Oh itu kainnya Rp 20.000..Adek mau beli ya?” Balas penjual itu.

“Yah, uang kami kurang Bu. Kami Cuma punya uang Rp 19.000.” Jawab Eka dengan kecewa.

“Ibu, bisa ga kami beli kain itu dengan harga Rp 19.000?” Tanyaku sambil memohon.

“Memangnya kain ini buat apa dek? Balas penjual itu dengan penuh senyuman.

“Kain ini mau saya kasihkan ke Ibu saya. Kebetulan besok hari Ulang tahunnya Bu..” Jelasku kepada penjual itu.

“Oh begitu ya. Iya deh boleh saja.” Jawab Ibu itu sambil memberikan kain itu pada kami.

“Terima kasih Ibu..” Ucap kami berdua.

“Eka, ayo kita pulang bersama.” Ucapku sambil menenteng kain untuk kado Ibuku.

***

Malam hari ini, aku dan Eka memberikan kado untuk Ibuku. Ibuku terlihat sangat senang sekali. Ibu pun memeluk kami berdua. Kemudian kami makan malam bersama-sama.

***

Pagi yang sangat cerah sekali. Aku pun terbangun dan tiba-tiba aku melihat sebuah bungkusan kado. Kado itu ternyata berisi baju untuk aku dengan Eka. Wah ternyata Ibu telah membikinkan kami baju dengan kain pemberian kami kemaren. Bukan hanya itu saja, ternyata Ibu juga mengenakan baju yang sama dengan baju pemberian Ibu kepada kami berdua. Dan akhirnya kami bertiga mempunya baju yang kembar. Aku, Eka, dan Ibu sangat bahagia di hari Ulang Tahun Ibu yang ke 39 tahun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun