Dalam sejarahnya, islam memiliki masa transformasi dan transisi dalam setiap masa dan zamannya. Menurut Harun Nasution seorang filsuf dan cendekiawan Indonesia, yang pernah menjabat sebagai rektor IAIN Syarif Hidayatullah, mengemukakan bahwa islam sebelum memasuki era modern, mengalami masa kejayaan dan kemunduruan pada zamannya masing-masing.Â
Pada masa kekaisaran Ottoman atau Turki Utsmani, islam mengalami puncak kejayaan peradaban. Kekuasaan nya merebak luas hingga tanah eropa. Namun, sekitar abad 19 eropa mulai beranjak dari ketertinggalan itu, mereka mulai mengimprove ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini ditandai dengan terjadinya revolusi industri Prancis dan Inggris, akhirnya kubu barat atau eropa mulai menjajaki kekuasaan mereka ke wilayah timur, khususnya wilayah Turki sebagai pusat peradaban islam dimasa itu.
Tentunya islam pada era ini sangatlah berbeda, bahkan sedikit banyak bertolak belakang dengan keadaan islam pada masa Rosulullah, sahabat dan tabiin. Perbedaan signifikan yang dapat dibandingkan adalah perbedaan zaman dan kebudayaan nya, selain perbedaan tersebut terdapat pula perbedaan ekonomi, sosial, politik serta perbedaan kecil lainnya.Â
Disamping itu, muncul pula beberapa masalah serta tantangan masyarakat islam seiring dengan meningkatnya populasi penyebaran islam dunia. Salah satunya adalah pergesekan masyarakat serta merosotnya moral dan akhlak yang menjadi problem serius bagi kalangan muslim, walaupun hal tersebut hanya dilakukan oleh segelintir oknum. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa merosotnya akhlak dan moral umat islam saat ini, telah merata dilakukan oleh kebanyakan umat muslim sendiri.Â
Imam Malik pernah berkata: "Tidak akan pernah menjadi baik umat pada kurun (abad) terakhir, kecuali dengan cara perbaikan pada kurun umat yang terdahulu, yakni cara yang dibuat Rosulullah SAW yang diteruskan oleh para sahabat".Â
Pada abad 20 terdapat tokoh pembaharu islam dari Turki yang konsisten terhadap permasalahan umat, beliau adalah Said Nursi. Sosok tokoh yang hadir untuk menjadikan umat ini beriman dan berakhlak mulia agar kembali berjaya sebagaimana jayanya umat islam dahulu.Â
Banyak diantara ulama terdahulu yang konsisten menjadi bagian penting sejarah untuk memberikan sumbangan pemikirannya dengan berbagai kitab dan risalah yang fenomenal hingga sekarang, salah satunya yaitu Risalah An-Nur atau disebut Risale-i Nur merupakan masterpieces-nya karya fenomenal Bediuzzaman Said Nursi.Â
Dari keteladanan Said Nursi diatas, kita sebagai generasi muslim yang fakir akan ilmu dan akhlak, seharusnya dapat menumbuhkan kesadaran untuk mempelajari kitab-kitab serta risalah terdahulu, agar dapat merelevansikan akhlak dan keilmuan dengan pesatnya perkembangan zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H