Mohon tunggu...
Arya Pratama
Arya Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Bhayangkara Surabaya

Sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Dulu Tempat Terbengkalai Kini Menjadi Kedai Kopi & Dawet Kekinian Di Sidoarjo

17 Juni 2024   08:37 Diperbarui: 17 Juni 2024   23:47 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana sore hari kedai es dawet Cak Minto/dok. pri

Sidoarjo, 20 Mei 2024 -- Hembusan angin, dan suara klakson sangat keras terdengar dari kejauhan, orang-orang bergegas mengambil ponsel dari sakunya masing-masing untuk mengabadikan apa yang melintas. Setelah beberapa saat lebih dekat, ternyata yang melintas adalah kereta api. Itulah salah satu keunikan dari tempat nongkrong yang baru buka di Gedangan, Sidoarjo. Berada di pinggir rel kereta, membuat sedikit berbeda dari tempat nongkrong pada umumnya, tempat tersebut bernama "Es Dawet Kudus Cak Minto" yang baru buka sekitar beberapa bulan lalu, banyak para pengunjung menikmati es dawet dengan pemandangan yang cukup keren.

Toni (31) Salah satu anggota pengelola kedai kopi & es dawet di pinggir rel kereta, menjelaskan, bahwa sebenarnya yang mempunyai ide dan merintis tempat itu adalah temannya yaitu pemilik "Es Dawet Kudus". Toni hanya di tawari untuk bekerja sama berjualan di tempat tersebut.

"Kalau yang nanya ini saya kurang tau mas ya, pokoknya aku di kasih tau, kalau ada lahan-lahan gini, kalau view dll itu temen yang tau". Ujar Toni

Alasan mengapa membuka kedai di pinggir kereta, Toni tidak mengetahui, itu semua ide dari temannya, ia hanya diajak untuk membuka kedai juga disitu. Jadi di kedai itu ada dua jenis minuman yang bergantian buka, pagi sampai sore yang buka adalah es dawet, dan sore sampai malam yang buka adalah kopian, milik Toni sendiri.

"Kalau dawetnya bukanya pagi mas, jam 9 sampe jam 4, kalau kopi ini bukanya jam 4 jam 5, ini kan nunggu orang yang disitu selesai pindah, ini pakek motor jadi bisa langsung buka, closingnya jam 11" Ujarnya

Kebetulan saat itu pemilik es dawet berhalangan hadir, sehingga banyak informasi yang di dapatkan dari Toni sebagai teman dan salah satu pengelola di kedai tersebut juga. Di kedai "Es Dawet Kudus Cak Minto" sendiri tersedia 2 menu utama es, yaitu menu pertama bernama "Dawet Cak Minto" yang memiliki harga Rp  8.000, di menu pertama ini kita akan mendapatkan es dawet dengan berbagai isian campur di tempatkan dalam gelas kaca besar, es batu yang di berikan juga tidak tanggung-tanggung, sampai membuat es hampir tunpah, karena saking banyaknya es batu tersebut.

Lalu yang kedua menu bernama "Dawet Campur Jumbo" yang memiliki harga Rp 18.000, porsinya lebih besar dari yang pertama, di tempatkan pada mangkok, dan isian toppingnya lebih banyak, seperti durian, cincau, nangka dan yang lainnya. Selain sudah terdapat 2 paket menu, kita juga bisa request atau nambah isian/topping di es dawet tersebut. Ada durian Rp. 5000, alpukat Rp.3000, nangka Rp. 2000, cincau hitam Rp. 2000. Selain menu utama es, disini juga terdapat jajanan kering dan basah, sepeerti gorengan, lumpia, risoles, donat, roti, dll, dengan harga mulai Rp. 1000, cukup murah dengan harga segitu, selain mendapat es dan jajanan, kita juga mendapat tempat yang keren untuk menyantap minum serta makanan itu.

Suasana nampak depan Kedai Dawet Cak Minto
Suasana nampak depan Kedai Dawet Cak Minto

Harganya menurut saya sedang lah mas, dengan harga 8.000 an kita bisa dapet es dawet, dan tempat yang keren seperti ini, tidak terfikirkan sebelumnya” Ucap salah satu pengunjung (Devan)

Hawa yang syahdu di sore hari, nongkrong di pinggiran rel dengan pemandangan frontage Gedangan sambil menikmati es dawet merupakan kebahagiaan sederhana yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang saat libur kuliah maupun bekerja. Di kedai tersebut cukup worth it jika kita mampir sore hari, karena memang tempatnya outdoor, sehingga agar tidak panas, alangkah baiknya datang waktu sore.
 Saat memasuki tempatnya, kita akan di sambut dengan alang-alang atau rerumputan liar yang tumbuh di sekitar situ, dengan di tengahnya menancap bantalan rel kereta jurusan Surabaya-Malang, saat melintas menambah kesan berbeda karena nongkrong dekat dengan kereta yang sedang melintas. Fasilitas di “Es Dawet Kudus Cak Minto” tersedia meja dan bangku kecil, sebagai tempat duduk bercengkrama bersama, untuk yang ingin cuci tangan maupun buang air kecil juga tersedia toilet, yang berada di sisi utara.
“Fasilitas disini cukup bagus sih, ada tempat cuci tangan dan tersedia toilet juga, yang biasanya jarang terfikirkan di tempat nongkrong outdoor seperti ini” (Rival, Pengunjung)
Jauh dari ramai serta ketenaran “Es Dawet Cak Minto” baru-baru ini, tidak putus dari perjuangan para pendiri dan penggagasnya. Toni, sebagai teman pemilik dawet, menjelaskan bahwa, orang yang ingin membuka usaha, harus siap kehilangan waktu banyak. Karena menurut Toni, usaha itu memakan waktu yang cukup banyak, mulai dari jualan, belanja, mendekor dan lain-lain, maka dari itu, kalau masih usia muda, harus siap meninggalkan waktu main-main untuk serius membuka usaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun