Semua orang pasti tahu apa itu korupsi, karena korupsi sudah dilakukan dan bahkan sudah ada orang yang melakukannya di negara kita yaitu di Indonesia.Â
Korupsi di Indonesia sudah terbilang suatu pemandangan yang sudah sering dilihat dan merasa miris saat melihat kasus korupsi. Karena kasus korupsi di Indonesia tidak melibatkan masyarakat tingkat bawah saja, tetapi melibatkan masyarakat tingkat atas juga seperti para pejabat negara.Â
Mengapa kasus korupsi ini sering terjadi di Indonesia? Apakah karena kurangnya pengawasan? Jawabannya bukan. Pengawasan sudah dilakukan setiap saat oleh pihak terkait untuk mencegah adanya niat atau tindakan korupsi di Indonesia. Yang belum bisa diawasi atau dicegah oleh pihak-pihak yang bertugas mengawasi korupsi seperti KPK adalah individu masing-masing.Â
Korupsi itu timbul dari dalam diri seorang yang ingin menginginkan sesuatu yang lebih yang dimana juga membuat manusia menjadi lupa kepada orang lain dan lebih mementingkan egonya atau dirinya sendiri. Kurangnya pengetahuan dan pelajaran keagamaan yang juga merupakan faktor terbesar tindakan korupsi terjadi.Â
Karena semua agama di Indonesia melarang untuk melakakukan tindakan korupsi karena tindakan tersebut selain merugikan orang lain, bisa juga merugikan diri sendiri kedepannya.Â
Nah, dari semua agama yang ada di Indonesia, marilah kita simak dan pahami lebih dalam lagi bagaimana tindakan korupsi dalam sudut pandang salah satu agama di Indonesia yaitu agama Hindu.Â
Tindakan korupsi ini melanggar ajaran-ajaran agama Hindu apa saja? Dan bagaimana bisa terbilang bahwa korupsi itu melanggar ajaran-ajaran agama Hindu? Mari kita diskusikan lebih lanjut lagi.
Agama Hindu merupakan salah satu dari banyaknya Agama di dunia dan di Indonesia. Tentu saja, ajaran di agama Hindu melarang keras yang namanya tindakan yang dapat menyebabkan kerugiaan bagi orang lain. Misalnya saja tindakan korupsi yang bisa merugikan orang lain dan juga diri sendiri.Â
Di ajaran agama Hindu, kita harus melakukan sesuatu yang sesuai dengan jalan dharma atau jalan kebenaran. Janganlah kita mengikuti atau berjalan di jalan Adharma atau jalan kejahatan. Karena jika manusia menginginkan sebuah kebahagiaan maka manusia tersebut bisa mendapatkan dengan cara berjalan di jalan kebenaran.Â
Seberapa nikmat dan memuaskannya tindakan negatif seperti korupsi, pasti kedepannya akan mendapatkan hukuman yang setimpa pula karena berjalan di jalan kejahatan.Â