Karena jelas sponsor juga mau untung dengan memasang iklan di sosial media klub Rusia itu, semakin banyak pengikut di sosial media maka tentu akan banyak orang yang lihat dan akan memudahkan sponsor perusahaan besar dari luar Rusia dengan memasang iklan produknya untuk mendukung keuangan Klub Rusia tersebut.
Di posisi kedua klub terpopuler di Indonesia ada Persija Jakarta dengan jumlah pengikut sebanyak 3 juta pengikut di Instagram dan di Rusia ditempati klub Spartak Moskow sekitar 600 ribu pengikut dan diposisi ketiga terpopuler di Indonesia ada Persebaya Surabaya dengan 2,2 juta pengikut dan di Rusia ada CSKA Moskow dengan 500 ribu pengikut.
Sangat disayangkan Klub Rusia yang sudah bermodal bermain di Eropa dan UEFA masih carut marut dalam berkompetisi bisnis marketing bahkan dengan Klub di Indonesia yang jauh di Asia. Apa masalahnya? Kenapa klub Rusia kalah dalam strategi bisnis dan marketing sepakbola dengan Klub Indonesia?
Secara independen jelas, Klub Rusia banyak dikelola oleh orang yang tidak peka terhadap potensi sepakbola dan potensi negara di dua benua seperti Rusia itu sendiri.
Masih banyak klub Rusia di semua sosial medianya yang masih berbahasa Rusia sungguh membuat kesulitan banyak penggemar sepakbola di Dunia.
Itu tadi orang-orang yang hidup di persepakbolaan Rusia baik owner, pengelola, pekerja, relawan dan juga pesepakbolanya serta penggemarnya harus mengerti bahwa sepakbola Rusia bukan milik orang Rusia saja, tapi sepakbola adalah bahasa pemersatu bangsa yang sangat luas dan universe.
Tentu tanpa harus meninggalkan bahasa Rusia sebagai bahasa Resmi tentu akan bagus jika pertandingan Liga Rusia disiarkan dalam banyak bahasa. Bahkan penulis yang mempunyai teman sesama jurnalis yang berasal dari Brasil dan berbahasa Portugis, dia berbagi kisah bahwa hanya Zenit yang saat ini mempunyai banyak bahasa dalam timnya.
Itu kenapa Zenit mempunyai beberapa pemain Brasil dan Amerika latin. Sangat menarik jika klub-klub di Rusia mau berkembang dengan menerima tantangan zaman digital yang ada untuk lebih terbuka lagi dengan sepakbola dunia luar terutama di Asia dimana wilayah Rusia paling besar berada di Asia.
Akankah Klub Rusia mau untuk bangun dari tidur panjangnya atau malah terus ingin bermimpi sambil mengenang kebesaran masa lalunya dengan membawa foto leluhurnya yang sudah tiada, atau mengambil kesempatan pilihan yang sudah ada di depan mata untuk mau terus maju dengan menghargai masa lalu dan menatap masa depan yang cerah?, kita tunggu ya, " Football Lovers "