Mohon tunggu...
Aryanto Husain
Aryanto Husain Mohon Tunggu... Freelancer - photo of mine

Saya seorang penulis lepas yang senang menulis apa saja. Tulisan saya dari sudut pandang sistim dan ekonomi perilaku. Ini memungkinkan saya melihat hal secara komprehensif dan irasional.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Back To Nature - ASN dan ATM Sumber Daya Alam

12 September 2022   13:46 Diperbarui: 12 September 2022   14:00 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keindahan Pantai Biluhu dari Obos Resto (Dokpri)

Dihutan, para predator bertubuh besar dan kuat menjadi famili hewan yang menduduki puncak piramida rantai makanan. Harimau, singa dan sejenisnya adalah predator yang banyak dibicarakan. Mereka memburu dan memangsa hewan-hewan yang lebih lemah. Sebelum dimangsa, hewan-hewan ini memakan berbagai hewan kecil atau tumbuhan sebagai penopang hidup.

Semua proses ini terjadi dalam keseimbangan. Dengan kekuasaan Tuhan, alam (baca: ekosisitim) menjadikan dirinya hadir secara simbang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan proses pemulihan alami, ekosistim dapat terus memfasilitasi proses produksi dalam rantai makanan, dan memberikan bahan pangan untuk hidup manusia.  

Namun proses pemulihan terganggu akibat ulah (baca: kerakusan) manusia. Karena kerakusan, manusia mengeksloitasi sumberdaya alam secara ekstraktif. Seperti kata Mahatma Gandhi, alam sebetulnya cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia namun tidak untuk kerakusannya.  

ATM Sumberdaya Alam

Akibat terganggunya proses pemulihan, alam tidak bisa lagi memberikan produk akhir bagi kebutuhan manusia secara proporsional, baik sandang, pangan, maupun papan. Ibarat uang yang ada di ATM, stock sumberdaya menipis dan tidak bisa lagi dinikmati sebagaimana biasanya.

Sumberdaya alam seperti uang yang ada adalah ATM.  Jika uang itu diambil terus menerus tanpa dijaga tabungannya, maka suatu suatu saat tabungan akan habis. Dalam Augmented Resources Principles, sumberdaya alam tidak hanya bisa didebet namun juga bisa dikredit.

Seperti uang dalam tabungan, alam dan lingkungan hidup juga bisa mengalami defisit. Alam adalah tabungan, duitnya berupa sumberdaya alam (resources). Eksplioitasi yang berlebihan dan tidak berkelanjutan, cepat atau lambat akan berakhir dengan menipisnya kandungan resources.

Deplesi sumberdaya alam adalah indikator utama rusaknya lingkungan.  Kerusakan hanya terjadi saat ketamakan manusia sudah melebihi batas.  Di Eropa saat era revolusi industri,  ekstraksi sumberdaya alam berlangsung melebihi daya dukung. Akibatnya, dampak terhadap lingkungan hidup begitu masif dan sangat terasa.

Perubahan iklim adalah titik kulminasi kerusakan lingkungan. Pelepasan zat karbon dari kegiatan industri dan aktivitas manusia melubangi ozon, lapisan pada atmosifr yang melindungi bumi dari radiasi ultra violet. Akibatnya bumi makin panas dan melelehkan es di benua Antartika. Lelehannya kini menggenangi sejumlah daratan, menenggelamkan pulau-pulau kecil di kawasan Pasifik.

Semakin rusak lingkungan, semakin berkurang penyediaan bahan baku sumberdaya alam. Fenomena ini disebut non-convexity. Saat permintaan naik, maka suplai sumberdaya akan berbelok kebelakang. Dan saat melebihi ambang batas, suplainya berhenti.

Maka memelihara kondisi lingkungan menjadi sangat penting. Perlu kehatian-hatian dalam eksploitasi agar alam dapat pulih secara alamiah dan bisa menyediakan kebutuhan manusia secara berkelanjutan.
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun