Perkembangan Sitem Tuning Musik di Era Modern
Musik adalah suatu seni dari kesatuan beberapa nada yang selaras dan dapat membentuk harmoni, dalam sejarahnya musik berkembang di setiap zamannya. Dimana di setiap zamannya pasti selalu ada batas-batasan atau aturan yang dibuat oleh komposer pada zaman itu seperti contohnya pada musik gregorian menggunakan tangga nada modal. Tangga nada modal sendiri adalah tangga nada homofon yang berarti hanya memandang dari satu suara saja atau bisa juga dibilang tangga nada yang dimainkan tanpa menggunakan iringan, tangga nada ini biasa digunakan dalam musik gereja. Lalu pada musik zaman barok menggunakan aturan octav paralel dan quint paralel yang dimana pada dalam pembentukan musik barok pada bass nya tidak diperbolehkan untuk memainkan dalam interval octav ataupun quint.
Seiring berkembangnya zaman, musik semakin mengalami perubahan dari segi estetika maupun dari sisi harmoni musik tersebut. Hal ini pun berhubungan teori kebutuhan maslow dimana individu dalam melakukan pekerjaannya mempunyai tahap kebutuhan dasar yang akan dicapai dalam pekerjaannya oleh karena itu batasan-batasan musik pada zaman dulu sudah tidak relate dengan selera orang terhadap musik di zaman sekarang. Pada zaman sekarang musik sangat bebas dalam pembuatannya sesuai dengan idealis pencipta ataupun target pasar. Musik yang berkembang atau populer di zaman modern saat ini disebut sebagai musik pop.
Musik pop dapat dikatakan sebagai genre musik yang multitafsir dikarenakan banyaknya arti dari kata tersebut, namun secara pengertian musik pop adalah musik yang popular pada suatu zaman. Jadi dapat dikatakan bahwa segala musik yang populer pada zaman sekarang bisa disebut sebagai musik pop. Tetapi walaupun seperti itu menurut sejarahnya musik pop merupakan genre musik yang dibentuk dari modern nya Amerika Serikat dan Inggris pada pertengahan tahun 1950-an. Menurut Pete Seeger, musik pop sendiri adalah musik profesional yang mengacu pada musik rakyat dan musik seni rupa. Walaupun seperti itu, musik pop sering dipandang hanya sebagai musik biasa yang beredar di zaman sekarang, yang kenyataannya tidak seperti itu, genre pop sendiri dapat di collab dengan beberapa genre lain seperti pop jazz, pop rock atau pun pop tradisional sehingga dapat menimbulkan vibe yang berbeda dari sebuah lagu karena menggunakan unsur dari dua genre sekaligus.
Dalam penciptaan musik di zaman modern saat ini, para komposer menggunakan sistem tuning equal temprament yang dimana sistem tuning ini merupakan sistem tuning terbaru dengan banyak sekali perubahan dari sistem tuning sebelumnya. Dalam dunia pertuningan, dikenal ada 3 sistem tuning yaitu just intonation, phytagorean dan juga equal temprament. Apasih perbedaan dari ketiga sistem tuning tersebut? Kita akan bahas sekarang satu per satu.
Just Intonation
Just Intonation adalah salah satu sistem tuning yang sangat sulit dipelajari karena dalam sistem tuning ini, terdapat 16 nada yang dimana nada yang sama tetapi berbeda penulisan seperti contohnya C# dan Db memiliki frekuensi yang berbeda, hal ini dikarenakan adanya teori Overtone Series dalam penggunaan sistem tuning just intonation. Overtone series adalah frekuensi pada nada selanjutnya akan dilipat gandakan sesuai dengan perhitungan matematika. Seperti contohnya pada nada C dan D, dimana nada C memiliki frekuensi 264 Hz sedangkan nada D memiliki frekuensi 297 Hz, yang berarti jarak frekuensi dari nada C dan D adalah 33 Hz, lalu bandingkan dengan nada F dan nada G, dimana nada F memiliki frekuensi 352 Hz dan nada G memiliki frekuensi 396 Hz yang berarti jarak antara nada ke F dan nada G berfrekuensi 44 Hz. Penentuan frekuensi tersebut dapat dilihat dari jumlah gelombang dalam satu nada nya, yang dimana pada harmoni berikutnya, gelombang tersebut akan dibagi menjadi beberapa gelombang sesuai dengan jarak frekuensi per nada nya. Berikut ini adalah daftar frekuensi dari sistem tuning Just Intonation.
C     : 264 Hz           Â
C#    : 275 Hz           Â
Db    : 293,333 Hz
D     : 297 Hz     Â
D#    : 312,889 Hz       Â
Eb     : 316,8 Hz
E Â Â Â Â Â : 330 Hz
F Â Â Â Â Â : 352 Hz
F# Â Â Â Â : 366,667 Hz Â
Gb    : 371,25 Hz
G     : 396 Hz     Â
G# Â Â Â : 412,5 Hz
A Â Â Â Â : 440 Hz
A# Â Â Â : 469,333 Hz
Bb    : 475,2 Hz
B Â Â Â Â : 495 Hz
Dalam sistem tuning, pasti terpatok dengan root frequency yaitu nada C = 264 Hz, dan frekuensi antara nada lain dan nada dasar itu yang akan dijadikan patokan perbandingan jumlah gelombang antar nada, sehingga perbandingan gelombang tersebut yang biasa dipakai sebagai tuning dalam suatu karya.
Pythagorean
Sistem tuning pythagorean adalah sistem tuning yang dalam menentukan frekuensinya berpatokan pada rasio 3:2 yang berarti itu adalah rasio interval quint. Sistem tuning ini digunakan pada zaman barok, dimana kebanyakan karya pada zaman barok menggunakan sistem tuning pythagorean, oleh karena itu lah beberapa karya zaman barok yang tidak dimainkan ulang dengan tuning equal temprament, suaranya akan terasa sedikit berbeda. Sistem tuning pythagorean memiliki rasio yang berbeda dengan sistem tuning just intonation.