Mohon tunggu...
Aryanta Nugraha
Aryanta Nugraha Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi Olah raga

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengapa Argentina Mencabut Diri dari Pencalonannya untuk Menjadi Negara Anggota BRICS

9 Januari 2024   14:41 Diperbarui: 9 Januari 2024   17:47 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kelompok negara-negara BRICS dari Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan, telah mengumumkan masuknya lima negara menjadi anggota penuh organisasi tersebut. Perluasan keanggotaan BRICS ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan bobot strategisnya vis a vis dominasi negara-negara Barat dalam panggung politik internasional.

Pengumuman ini secara resmi disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, yang saat ini Rusia menjadi presiden BRICS, pada 1 Januari 2024 dan kelompok BRICS sekarang memiliki 10 negara anggota dengan Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab bergabung sebagai anggota baru.

Sebelumnya, pada bulan Agustus 2023, pada pertemuan puncak kelompok di Johannesburg, para pemimpin BRICS menyetujui proposal untuk aplikasi enam negara, termasuk Argentina, ke dalam blok yang berlaku mulai 1 Januari.  Namun, Presiden baru Argentina Javier Milei pekan lalu mengumumkan menarik negaranya dari menjadi anggota BRICS (Brasil-Rusia-India-Cina-Afrika Selatan). Oleh karena itu menarik untuk membahas mengapa Argentina menarik diri dari pencalonannya untuk menjadi negara anggota BRICS.

Keputusan Argentina untuk menarik diri dari keanggotaan yang di kelompok BRICS pada Desember 2023 dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama terkait dengan perubahan baru-baru ini dalam kepemimpinan negara dan pergeseran ideologisnya.

Faktor pertama adalah kepemimpinan baru di Argentina.  Seelah di lantik pada 10 Desember 2023,  Javier Milei, presiden Argentina yang baru terpilih, memiliki visi kebijakan luar negeri yang kontras dibandingkan dengan pendahulunya. Sementara pemerintah sebelumnya di bawah Alberto Fernndez menyatakan antusiasmenya untuk bergabung dengan BRICS, Milei berkampanye pada platform menyelaraskan Argentina lebih dekat dengan Barat, khususnya Amerika Serikat dan Israel.

Presiden Javier Milei telah mengirimkan surat kepada para pimpinan BRICS untuk menyatakan keputusan pengunduran diri Argentina dari rencana negara itu menjadi anggota BRICS, dan menyatakan bahwa saat ini bukan saat yang tepat bagi Argentina untuk menjadi anggota penuh BRICS.

Faktor kedua adalah perbedaan ideologi antara Alberto Fernndez (yang berideologi Peronis) dengan presiden Milei (populis sayap kanan). Milei adalah seorang libertarian yang secara terbuka mengkritik sistem politik negara-negara anggota BRICS, khususnya Cina dan Rusia.

Faktor ketiga adalah pertimbangan kondisi domestik. Saat ini Argentina menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan, dan beberapa berpendapat bahwa bergabung dengan BRICS tidak akan menawarkan solusi langsung atau manfaat nyata. Selain itu, keputusan Milei dapat dilihat sebagai upaya untuk menenangkan opini publik domestik, di mana skeptisisme terhadap BRICS ada di samping kekhawatiran tentang pengaruh China yang berkembang di Amerika Selatan.

Faktor selanjutnya adalah reorientasi geopolitik Argentina. Penarikan Milei mencerminkan pergeseran yang lebih luas dalam posisi geopolitik Argentina. Dia telah menyatakan minatnya untuk memperkuat hubungan dengan Barat dan organisasi multilateral seperti PBB, yang berpotensi menjauhkan Argentina dari lingkup non-Barat yang diwakili oleh BRICS.

Langkah Milei ini mencerminkan perubahan drastis dari sikap pemerintahan sebelumnya dan menandakan adanya re-evaluasi keterlibatan global Argentina. Langkah tersebut juga mencerminkan reorientasi yang lebih luas dari keterlibatan global Argentina, menekankan pendekatan kebijakan luar negeri yang lebih independen dan tegas.

Penting untuk dicatat bahwa sementara Argentina telah menolak keanggotaan penuh, negara ini masih menyatakan kesediaannya untuk mempertahankan hubungan perdagangan dan diplomatik dengan masing-masing negara BRICS. Ini menunjukkan strategi mengejar keuntungan ekonomi tanpa harus menyelaraskan dengan ideologi politik mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun